Perancangan Sistem Tata Udara Kereta Api Penumpang Pada Rangkaian Ekonomi Ka Lokal Bandung RayaCicalengka-Padalarang
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=41155 |
Daftar Isi:
- Kereta api merupakan salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik orang maupun barang secara massal tanpa menyebabkan kemacetan. PT Kereta Api Indonesia meningkatkan pelayanan kepada penumpang dengan memasang pengkondisi udara pada semua gerbong kereta ekonomi yang ada. Perhitungan beban-beban kalor bertujuan agar dapat menentukkan kapasitas mesin pengkondisi udara kereta api yang sesuai dengan kebutuhan kereta penumpang. Beban-beban kalor yang harus dikeluarkan diantaranya beban sensibel dan beban laten. Perhitungan beban pendinginan ini menggunakan metode CLTD (Cooling Load Temperature Differential). Proses udara di dalam gerbong kereta dicari menggunakan karta psikometrik.. Bagian kereta yang dikondisikan yaitu gerbong penumpang dengan dimensi panjang 68,63 ft, lebar 9,80 ft dan tinggi 11,84 ft.. Perhitungan beban pendinginan diasumsikan pada Kota Bandung yang bertemperatur lingkungan 95°F dengan RH 50% dan kondisi rancangan dalam gerbong bertemperatur 75,2°F dengan RH 50%. Grand Total Heat yang dihasilkan selama 24 jam sebesar 128210 Btu/hr. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan mesin pengkondisi udara yang direkomendasikan adalah AC Split Daikin Flash Inverter STKQ50SV dengan pemasangan delapan unit AC Split per gerbong.