Analisis Audit Konsumsi Energi Sistem Tata Udara (Chiller, Cooling Tower, AHU) Di Gedung Bandung Electronic Center

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=32667
Daftar Isi:
  • Sistem tata udara merupakan teknologi untuk pengondisian udara sesuai dengan temperatur dan kelembaban yang dibutuhkan, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kenyamanan penghuni didalamnya. Pada Mall Bandung Electronic Center (BEC) sistem tata udara yang diaudit adalah dua unit water colled chiller, dua unit cooling tower, dan 19 air handling unit (AHU) untuk mendinginkan 8 lantai dalam satu gedung. Audit energi ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem tata udara pada gedung Bandung Electronic Center (BEC) masih memiliki standar dan kenyamanan yang layak berdasarkan kapasitas katalog mesin yang dirancang dan standar yang berlaku di Indonesia sesuai dengan SNI 03-6390-2011 tentang konservasi energi sistem tata udara pada bangunan dan gedung. Berdasarkan hasil perhitungan yang dibandingkan dengan katalog cooling tower memiliki 39% kapasitas energi terpakai dan 61% kapasitas energi tidak terpakai. Pada chiller memiliki nilai 68% kapasitas energi terpakai dan 32% kapasitas energi tidak terpakai. Heat Rejection berdasarkan hasil perhitungan sebesar 31% kapasitas energi terpakai dari kapasitas pendingingannya. COP sudah sesuai dengan standar SNI, begitu juga dengan KW/TR sudah sesuai dengan nilai pada katalog. Chiller masih dikatakan layak karena masih sesuai dengan standar. Pada AHU memiliki 97,1% kapasitas energi terpakai dan 2,9% kapasitas energi tidak terpakai. Dengan rata-rata ducting loss kurang dari 1%. Sehingga AHU sangat layak beroperasi karna sesuai dengan standar.Pada room cooling load memiliki nilai yang masih bisa di backup oleh AHU sehingga ruangan masih tetap dingin. Pada TDB dan RH pada room mall masih sesuai dengan SNI sehingga masih dikatakan layak operasi. Kata kunci: sistem tata udara, audit energi, kelayakan, kenyamanan.