Simulasi Numerik Pengaruh Protuberance pada Koefisien Aerodinamika Airfoil NACA 631412 pada Kecepatan Subsonik
| Format: | res |
|---|---|
| Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2013
|
| Subjects: |
Daftar Isi:
- Aliran udara yang melalui permukaan benda padat akan mempunyai lapisan batas turbulen (LBT). LBT terjadi pada aliran yang melalui sayap pesawat akan berpengaruh pada nilai gaya-gaya aerodinamika yang ditunjukan oleh menurunnya koefisien gaya aerodinamika berupa koefisien tekanan statik dan koefisien gaya angkat. Penurunan gaya aerodinamika yang terjadi pada wilayah LBT diakibatkan oleh terjadinya fenomena separasi aliran udara. Fenomena separasi aliran udara ditunjukan oleh akan adanya aliran balik. Salah satu penyebab terjadinya LBT pada aliran yang melalui permukaan airfoil adalah tingkat kehalusan kontur permukaan airfoil. LBT akan merambat maju ke arah leading edge seiring dengan meningkatnya kekasaran permukaan airfoil. Sehingga kekasaran (kontur multi-fluktuatif) pada permukaan airfoil sangat berpengaruh terhadap nilai koefisien aerodinamika. Untuk keperluan analisis, maka kontur fluktuatif yang digunakan adalah kontur single fluktuatif (dalam analisis 2D disebut sebagai Protuberance). Analisis pengaruh protuberance pada koefisien aerodinamika dilakukan pada airfoil jenis NACA 631412 dengan bilangan Reynold 4.76x10⁶, 7.14x10⁶, 9.52x10⁶ dan 1.19x10⁷, sudut serang −8, −6, −4,...,10 dan 12 derajat, serta posisi protuberance mempunyai lima posisi yaitu posisi A pada x/c=0.14735, posisi B pada x/c=0.29840, posisi C pada x/c=0.44964, posisi D pada x/c=0.60057 dan posisi E pada x/c=0.75089. Proses analisis sebatas kaji komputasi (simulasi numerik) menggunakan perangkat lunak CFD dengan kode FLUENT. Analisis dilakukan pada aliran turbulen dengan model turbulen Spalart-Allmaras. Dari proses komputasi diperoleh data bahwa penurunan koefisien aerodinamika akibat protuberance dari penurunan terkecil sampai terbesar berturut-turut sebagai berikut posisi protuberance E, D, C, B, dan A pada airfoil yang dibandingkan dengan airfoil tanpa protuberance sebagai referensi.