Kajian Material Stone Matrix Asphalt Asbuton Berdasarkan Kriteria Deformasi Permanen
Format: | jou |
---|---|
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- Pada tahun 70-an di Indonesia mulai digunakan material Asphaltic Concrete (AC), namun penggunaan AC dengan tebal minimum pada perkerasan yang belum mantap menimbulkan kerusakan berupa retak-retak. Selanjutnya pada pertengahan tahun 80-an, diperkenalkan HRS yang mempunyai kelenturan yang tinggi, selaput aspal yang lebih tebal. Permasalahan retak hilang, namun muncul masalah baru dengan terjadinya deformasi permanen, khususnya pada jalan dengan lalu-lintas berat. Pengalaman tersebut menunjukkan perlunya dikembangkan material yang dapat mengatasi masalah deformasi permanen, tanpa harus kehilangan durabilitas. Salah satu material yang dikembangkan di Indonesia adalah Stone Matrix Asphalt Asbuton (SMAB) yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari Split Mastic Asphalt atau Stone Matrix Asphalt (SMA) dengan memanfaatkan bahan lokal aspal buton. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literatur dan selanjutnya melaksanakan pengujian mepiris dan simulasi di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan pencampuran yang sesuai untuk SMAB adalah dengan cara-basah (urutan pencampuran adalah agregat-aspal-Asbuton), dan apabila digunakan pemadat Marshall jumlah pemadatan yang disarankan adalah 2 x 50 tumbukan meskipun untuklalu-lintas berat. Hasil pengujian menunjukkan penambahan Asbuton dapat mengurangi terjadinya pengaliran aspal sehingga dapat menggantikan fungsi serat selulosa sebagai bahan penstabil. Penambahan Asbuton juga meningkatkan ketahanan campuran terhadap deformasi permanen. Dalam penelitian ini telah dikembangkan rumus pendekatan untuk menghitung kadar aspal optimum SMAB.