Evaluasi Dan Perancangan Perkuatan Struktur Atas Gedung Perkantoran Di Jakarta Selatan
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=28936 |
Daftar Isi:
- Bangunan gedung yang menjadi objek Tugas Akhir adalah Gedung Kantor milik PT Sepatu Bata. Bangunan ini dibangun pada tahun 1998 dan memiliki 1 Lantai Dasar dan 6 Lantai di atasnya. Pemilik bangunan PT Sepatu Bata menemukan indikasi kerusakan struktur pada Lantai 1. Kerusakan struktur pada balok berupa retak dan pelat lantai (AS 8-9/B-C) berupa retak & kebocoran, sehingga pada tanggal 12-16 Juli 2017 dilaksanakan pemeriksaan/investigasi bangunan oleh Konsultan. Pemeriksaan dilakukan dengan metoda nondestruktif dan destruktif pada elemen struktur atas Gedung PT Sepatu Bata. Pengujian nondestruktif diantaranya adalah uji keseragaman dan kedalaman retak beton dengan UPV dan pemeriksaan tulangan beton dengan R-Bar. Sementara itu, pengujian destruktif adalah uji karbonasi dan uji kuat tekan beton hasil pemboran dengan core drill. Pada Lantai 1, pengambilan sampel balok dan pelat lantai dengan UPV dan R-Bar dilakukan pada 4 titik, core drill 6 titik, uji karbonasi sebanyak 2 titik. Kemudian, data hasil pengujian diolah dan menjadi input untuk perhitungan struktur. Dalam menganalisis struktur, digunakan software ETABS ver. 9 untuk pemodelan struktur gedung dan SAP 2000 ver. 14 untuk tangga. Di Indonesia, analisis pembebanan sampai kapasitas elemen struktur beton bertulang mengacu pada suatu standar, yaitu SNI. Selanjutnya, dalam analisis perkuatan dengan FRP digunakan ACI Committee 440 2R-08 sebagai acuan. Hasil yang diperoleh dari pengujian struktur balok dan pelat Lantai 1 adalah: UPV, kategori nilai homogenitas struktur kurang-cukup dengan rata-rata kedalaman retak pelat 30-63 mm; R-Bar, tulangan balok induk 6D16 &Ø10-100-150 dan pelat lantai Ø10-140; karbonasi, seluruhnya sudah terkarbonasi dan core drill, nilai kuat tekan beton dan standar deviasi untuk balok (10,26 & 2,78 MPa) dan pelat (19,86 & 5,78 MPa). Hasil analisis struktur diperoleh seluruh kapasitas ØMn struktur balok dan pelat Lantai 1 tidak memenuhi Mu. Sementara itu, ØVn dari kedua struktur tersebut masih memenuhi Vu. Metoda perkuatan yang dipilih adalah perkuatan eksternal dengan CFRP. Hasil yang diperoleh adalah untuk pelat lantai daerah lapangan digunakan CFRP 1 lapis dengan tf =0,167 mm; wf =100-200 mm; dan rasio peningkatan perkuatan 37-73% dan daerah tumpuan 1 lapis dengan tf =0,167 mm; wf =300 mm; 24-57%. Balok induk daerah lapangan: 1 lapis; tf =0,167; wf =200-250 mm; 21-44% dan daerah tumpuan: 2-5 lapis; 0,293 mm; 300 mm; 81%. Khusus untuk area Tempat Wudhu pada pelat Lantai 1 (AS 8-9/B-C) , metoda perkuatan dan perbaikan yang dipilih adalah CFRP 1 lapis dengan tf =0,167 mm; wf =100 & 300 mm; rasio peningkatan perkuatan 37% dan penambahan lapisan waterproofing jenis membrane bakar. Kata Kunci: CFRP, Evaluasi Struktur, Gedung Kantor, Pemeriksaan Bangunan, dan Perkuatan dan Perbaikan Struktur.