Kaji Numerik Rasio Kerampingan Rotor Savonius sebagai Penggerak Awal Turbin Angin Vertikal Kombinasi Savonius dan Darrieus

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2021
Subjects:
CFD
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=38486
Daftar Isi:
  • Kelangkaan energi fosil telah mendorong banyak orang untuk mencari dan memanfaatkan energi alternatif yang terbarukan salah satunya adalah energi angin. Pemanfaatan energi angin telah banyak dikembangkan melalui turbin angin sebagai alat untuk mengkonversi energi kinetik angin menjadi energi mekanik poros yang nantinya akan menjadi energi listrik dan energi guna lainnya. Berdasarkan potensi data besar kecilnya kecepatan angin yang ada di indonesia kecepatan angin di daerah permungkiman di indonesia memiliki kecepatan rendah dan dari penelitian sebelumnya turbin angin yang cocok adalah turbin angin jenis poros vertikal. Rotor Savonius merupakan turbin angin yang cocok digunakan untuk kecepatan angin, yang dinyatakan sebagai Tip Speed Ratio (TSR) yang rendah, Tetapi memiliki performansi juga yang rendah (1). Rotor Darrieus merupakan jenis turbin angin yang performansinya lebih tinggi (1), tetapi harus bergerak pada TSR yang juga tinggi. Oleh karena itu Tugas Akhir (TA) ini bertujuan untuk merancang suatu turbin angin kombinasi Rotor Savonius 3 bilah dan Darrieus 3 bilah yang dapat digunakan pada TSR rendah dan mempunyai performansi tinggi. Turbin angin kombinasi dalam TA ini dikaji secara numeric dengan menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD) menggunakan Solidworks guna mendapatkan performansi yang optimal yang dapat diperoleh Rotor Savonius dengan 2 variasi D/H = 0.5 dan D/H = 1 untuk Rotor Darrieus h/d = 1. Perhitungan optimasi perfomansi Rotor Savonius diberikan 6 variasi dari TSR = 0,1 hingga TSR = 1,4 perhitungan performansi Turbin angin kombinasi diberikan 6 variasi TSR yaitu 1,4; 1,8; 2,6; 4,8; 5,6 dan 6,8. performansi yang dimaksud disini meliputi: pola aliran, kontur kecepatan, distribusi tekanan, koefisien dan gaya aerodinamika. Dari hasil perhitungan diperoleh gaya hambat maximum sebesar 0,891 N untuk koefisien hambat maximum (Cd max) 0,061 di TSR = 0,8 dan torsi maximum 0,117 Nm di TSR = 1 yang di dapat pada Savonius dengan D/H = 0,5 sedangkan Turbin Kombinasi diperoleh gaya hambat maximum sebesar 1,993 N untuk koefisien hambat maximum (Cd max) 0,084 yang di dapat pada rasio h/d Darrieus = 1 dan D/H Savonius = 0,5 pada TSR = 4,8 dan torsi maximum 0,251 Nm di TSR = 1,4.