Perancangan Standard Operating Procedure Pada Proses Preheating Klinker Di PT Semen Bangun Indonesia Tbk (Cilacap Plant)

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=32139
Daftar Isi:
  • Semen merupakan bahan dasar utuk konstruksi bangunan dan teknik sipil. Kebutuhan semen di Indonesia terus meningkat sebesar 85 juta ton hingga 90 juta ton per tahunnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT Semen Bangun Indonesia, Tbk (Cilacap Plant) memproduksi semen 7800 ton/hari. Pembuatan semen terdiri dari beberapa proses, yaitu proses penambangan; proses pengeringan dan penggilingan; proses homogenisasi; proses preheating; proses pemanasan utama; proses pendinginan; proses penggilingan akhir; dan proses pengemasan. Pada PT Semen Bangun Indonesia, Tbk (Cilacap Plant), suhu eksisting operasi pada klinker di preheater (In Line Calciner) ILC 833°C dan (Separated Liner Calciner) SLC 910°C, sedangkan standar yang ditetapkan oleh PT Semen Bangun Indonesia adalah preheater ILC 810-870°C dan untuk preheater SLC 855-885°C. Berdasarkan baku mutu operasi (Fidaros, dkk, 2016), temperatur preheater yang digunakan ada pada rentang 900-905°C. Maka untuk dapat memberikan gambaran dan penyesuaian nilai parameter operasi preheater yang dimungkinkan, pada penelitian ini dilakukan perancangan SOP pada proses preheating klinker. Penyesuaian yang dilakukan adalah dengan memberikan rekomendasi adanya pengaturan pada laju alir bahan bakar di preheater ILC dan SLC. Hasil perancangan menunjukan bahwa melalui penambahan bahan bakar pada preheater ILC menunjukan kenaikan temperatur hingga 900°C dan untuk preheater SLC mengalami penurunan temperatur hingga 900°C dengan menurunkan bahan bakar. Intensitas konsumsi energi pada hasil perancangan preheater ILC adalah 2247 kJ/kg atau naik sebesar 0,55%, sedangkan IKE pada preheater SLC menjadi 4976 kJ/kg atau turun sebesar 0,05%. Kata kunci: Preheating klinker, Semen, Pengaturan temperature, Intensitas energi.