Pengaruh Logam Tembaga dalam Proses Penyisihan Logam Nikel dari Larutannya dengan Menggunakan Metode Elektrodeposisi
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=6352 |
Daftar Isi:
- Logam nikel khususnya dalam bentuk ion Ni2+ merupakan salah satu logam berat yang berbahaya baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan manusia. Untuk mengurangi kadar ion Ni2+ dalam limbah cair elektroplating nikel, salah satu caranya dapat dilakukan melalui proses elektrodeposisi. Prinsip metode elektrodeposisi adalah dengan mengalirkan arus searah melalui larutan elektrolit diantara dua buah elektroda, yaitu logam Cu sebagai katoda dan grafit sebagai anoda. Larutan elektrolit yang digunakan merupakan limbah artifisial elektroplating nikel dengan konsentrasi Ni sebesar 2500 ppm dan larutan elektrolit support (KNO3) dengan konsentrasi 0,1 M. Keberadaan logam lain pada limbah dapat mengganggu proses penyisihan Ni. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipelajari pengaruh variabel proses dari tegangan dan konsentrasi logam pengganggu. Tegangan yang digunakan yaitu 1 ; 1,5 dan 2 volt. Sedangkan logam pengganggu yang ditambahkan adalah logam tembaga dengan variasi konsentrasi yaitu 1% ; 5% dan 10%. Dari hasil penelitian proses elektrodeposisi dengan variabel tegangan dan konsentrasi logam pengganggu diperoleh persen penyisihan nikel terbesar terdapat pada tegangan 2 volt dengan persen penyisihan nikel sebanyak 4,01 %. Selain itu, diperoleh persen penyisihan nikel pada konsentrasi 10 % Cu terhadap massa nikel dengan persen penyisihan terbesar sebanyak 10,10 % dengan tegangan sebesar 2 volt. Konstanta laju reaksi pada tegangan 2 volt dengan proses elektrodeposisi menghasilkan nilai konstanta sebesar 2,96 x 102/menit. Sedangkan untuk proses elektrodeposisi yang ditambahkan logam Cu diperoleh konstanta laju reaksi sebesar 4,3 x 10-2/menit. Nilai konstanta yang diperoleh menunjukkan reaksi orde-1. Kata kunci : nikel, recovery, elektrodeposisi, logam pengganggu