Perancangan Inlet Scramjet Engine Menggunakan CFD Numeca dan Solidworks

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2020
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=37163
Daftar Isi:
  • Umumnya inlet Scramjet hanya dapat melakukan starting pada aliran hypersonic sebesar 5.00 Mach, dan untuk mencapai kecepatan tersebut biasanya digunakan turbojet yang bisa mendorong dengan kecepatan 3.00-4.00 mach untuk menghidupkan ramjet, yang nantinya ramjet ini akan mendorong scramjet dengan kecepatan sebesar 5.00 mach, sehingga scramjet dapat beroperasi dengan sendirinya. Selain hal tersebut, inlet Scramjet juga harus bisa memasok kualitas udara supersonic yang dapat memberikan efisiensi pembakaran yang optimal pada ruang bakar dengan range speed operasi yang lebih besar dari 3.00 Mach dari Mach number awal. Jika starting inlet pada scramjet ini dapat dikurangi menjadi 4.00 atau kurang dari 4.00 mach, maka satu sistem propulsi yaitu ramjet dapat dihilangkan karena kebutuhan starting sudah bisa dicukupi oleh turbojet, dan jika range speed inlet ini dapat dinaikan menjadi > 3.00 Mach dari Mach number awal, maka scramjet ini akan menjadi lebih efisien jika digunakan. Untuk itu maka diperlukan perancangan inlet yang bisa melakukan starting mach number pada kecepatan kurang dari 4.00 Mach dengan range speed lebih besar dari 3 Mach serta memberikan kualitas udara supersonic yang dibutuhkan oleh ruang bakar supaya terjadi pembakaran yang optimal. Perancangan dilakukan dengan menggunakan software SOLIDWORKS, dan analisisnya menggunakan CFD NUMECA dengan pendekatan 2-Dimensional Flow. Sehingga nantinya akan diperoleh geometri inlet yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.