Pembuatan Pengering Kopi Sistem Hibrid Menggunakan Kolektor Surya Dan Tungku Biomassa Berbahan Bakar Sekam Padi

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=22132
Daftar Isi:
  • Energi matahari dan biomassa merupakan energi alternatif dan melimpah, khususnya di Indonesia. Energi matahari bersifat nonpolutan dan dapat digunakan secara gratis. Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar. Karena Indonesia merupakan negara argraris, Indonesia memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang tinggi, khususnya kopi. Metodologi untuk menyelesaikan masalah ini yaitu dengan membuat pengering sistem hibrid dengan menggunakan kolektor surya dan tungku biomassa berkapasitas 2,5 kg untuk membantu proses pengeringan. Penyelesaian yang dilakukan adalah membuat kolektor surya, membuat tungku biomassa, dan membuat ruang pengering. Selanjutnya, dilakukan perakitan dan pengujian. Objek yang digunakan dalam pengujian adalah kopi arabika. Berdasarkan data yang didapat pada saat pengujian dilakukan analisa dan dibandingkan dengan sistem pengeringan konvensional. Kendala pada sistem pengeringan konvensional adalah waktu dan cuaca. Sedangkan pemakaian energi seperti listrik ataupun energi fosil memerlukan biaya yang lebih tinggi dan terbatas oleh ketersediaannya. Maka dibuatlah pengering sistem hibrid dengan kolektor surya dan tungku biomassa berbahan sekam padi dengan menggunakan sumber energi alternatif yang mudah didapat. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan efisiensi pada alat sebesar 7,4%, sedangkan pengeringan konvensional sebesar 4,4%. Massa uap air yang dapat dihilangkan selama 5,5 jam operasi adalah sebesar 355 gram, sedangkan dengan pengeringan konvensional hanya sebesar 37 gram. Energi input pada sistem pengering hibrid adalah sebesar 4,287 kWh dan didominasi oleh energi tungku. Sedangkan energi input pada sistem pengeringan konvensional adalah sebesar 0,909 kWh dan berasal dari energi matahari saja. Kata kunci: Kolektor Surya, Tungku Biomassa, Pengering, Hibrid, Efisiensi.