Daftar Isi:
- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV berencana melakukan pembangunan jembatan Batujajar. Hal ini berdasarkan rencana pelebaran jalan Nasional Lingkar Selatan Bandung sebagai solusi optimal masalah kemacetan. Pilar jembatan Batujajar yang terletak di dasar sungai Citarum beresiko terhadap keruntuhan jembatan akibat penggerusan pilar. Prediksi gerusan dilakukan dengan menerapkan metode CSU dan metode Froechlich pada pemodelan gerusan menggunakan aplikasi HEC-RAS. Pemodelan dilakukan agar diketahui pola aliran penyebab gerusan; merencanakan bentuk pilar dan pengaman pilar; kedalaman gerusan yang paling efektif/ terkecil; dan efektifitas pengamanan pilar. Pemodelan gerusan pada pilar jembatan dilakukan pada kondisi clear water scour dengan memodelkan beberapa alternatif bentuk pilar; ukuran butiran; dimensi pilar; besarnya debit aliran; alternatif peletakan pilecap; dan koefisien ketahanan dasar sungai (K4); serta peletakan pelat pelindung. Dari hasil pemodelan menunjukkan kedalaman gerusan terkecil diperoleh pada bentuk pilar bersudut tajam; ukuran butiran yang besar dan ukuran lebar pilar yang kecil. Berdasarkan pemodelan, gerusan terjadi akibat aliran sungai terhalang oleh pilar jembatan, sehingga untuk kondisi bentuk pilar bersudut tajam; ukuran butiran D50 0.01 mm dan D95 0.3 mm; lebar pilar a= 2.5 m; direkomendasikan letak pilecap dibawah permukaan dasar sungai; dan nilai koefisien ketahanan dasar sungai (K4) sebesar 0.1. Untuk debit Q50 tahunan sebesar 3819.446 m3/detik rekomendasi tersebut akan menghasilkan kedalaman gerusan terkecil yaitu 0.57 m (metode CSU). Dengan demikian, penempatan pile cap di bawah permukaan dasar sungai dan penerapan K4= 0.1 akan mengurangi kedalaman gerusan sedalam 1.73 m. Kata kunci: Gerusan, HEC-RAS, Jembatan, Pilar.