Perencanaan Geometrik dan Struktur Perkerasan Lentur Landas Hubung C dan D Bandara Internasional Husein Sastranegara
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=22649 |
Daftar Isi:
- Bandara Internasional Husein Sastranegara adalah sebuah bandara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Selain untuk melayani masyarakat, bandara ini juga merupakan salah satu pangkalan angkatan udara TNI. Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk merencanakan geometrik dan tebal lapis perkerasan lentur taxiway, membandingkan hasil perencanaan geometrik dan tebal lapis perkerasan dengan kondisi eksisting, serta merencanakan pelapisan ulang pada perkerasan eksisting. Acuan yang digunakan untuk perencanaan geometrik menggunakan ICAO dan KP 29 Tahun 2014 sedangkan metode untuk struktur perkerasan menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) dan metode LCN (Load Classification Number) dari Inggris. Berdasarkan pesawat terbang rencana B 737-800 NG hasil analisis dari perencanaan geometrik diperoleh lebar taxiway 15 m, minimum clearance sebesar 3 m, lebar bahu minimum 35 m, lebar strip taxiway 26 m, lebar grade area pada strip taxiway dari garis tengah 12,5 m, kemiringan strip taxiway 2,5%, kemiringan memanjang maksimum 1,5%, kemiringan melintang maksimum 1,5%, jarak pandang minimum 3 m, radius taxiway 30 m, panjang transisi sampai ke fillet 45 m, radius fillet untuk menilai pelebaran oversteer simetris 20,4 m, dan jarak lurus setelah belokan 75 m. Pada perencanaan perkerasan digunakan perencanaan dengan menggunakan FAA, dikarenakan pada perhitungan metode LCN didapat nilai LCN lapangan terbang < nilai LCN pesawat sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan metode LCN karena tidak mampu untuk melayani pesawat terbang B 737-800 NG. Hasil perencanaan struktur lapisan perkerasan taxiway dengan metode FAA untuk kondisi nonkritis adalah lapisan surface setebal8 cm, lapisan base course setebal 28 cm, lapisan subbase course setebal 60 cm, dan total lapisan setebal 96 cm. Sedangkan dengan metode LCN didapatkan lapisan surface setebal 11 cm, lapisan base course setebal26 cm, lapisan subbase course setebal 51 cm, dan total lapisan setebal 88 cm. Struktur perkerasan total eksisting 65 cm. Pada peningkatan struktur perkerasan didapatkan nilai ACN sebesar 56, nilai PCN metode FAA 56,5 dan nilai PCN metode LCN 47,5. Digunakan PCN metode FAA karena ACN > PCN, selanjutnya tebal overlay diambil dari perhitungan FAA 8 cm. Kata kunci: Landas hubung, Boeing 737-800, ICAO, metode FAA, metode LCN.