Kaji Eksperimental Kinerja Mini Brine Cooling Akibat Pengaruh Perubahan Konsentrasi Propylene Glycol Sebagai Refrigeran Sekunder Untuk Penyimpanan Yogurt
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=17820 |
Daftar Isi:
- Perkembangan teknologi sistem refrigerasi memiliki banyak aplikasi yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia seperti proses pendinginan dan pembekuan suatu produk. Salah satunya adalah dengan menggunakan cooler sebagai penyimpanan produk yogurt. Temperatur penguapan di evaporator berpengaruh pada besarnya energi listrik yang diperlukan oleh sistem, semakin rendah temperatur evaporasi maka energi kalor yang diambil dari cooler akan semakin besar. Temperatur cooler yang rendah memerlukan temperatur penguapan refrigeran yang rendah, sehingga energi yang diperlukan oleh cooler relatif besar (Dossat,1961). Maka, untuk menghemat konsumsi energi listrik tersebut, digunakanlah refrigeran sekunder untuk menciptakan waktu sistem off cycle yang lebih lama. Pada tugas akhir ini, digunakan sistem refrigerasi kompresi uap mini brine cooling berukuran 64cm x 42cm x 37cm dengan propylene glycol sebagai refrigeran sekunder dengan variasi persentase diantaranya 33,5% dan 37,5% untuk menciptakan temperatur yogurt pada rancangan yaitu 2⁰C. Dari mesin mini brine cooling ini dapat diketahui persentase propylene glycol yang paling baik untuk menyimpan yogurt, yaitu dengan menggunakan konsentrasi 37,5%. Dengan menggunakan konsentrasi 37,5%, dapat dicapai COPa dengan nilai 4,51, efisiensi sistem 86,6%, chilling time produk selama 90 menit dan persentase cut off sebesar 75,9%. Kata kunci: mini brine cooling, refrigeran sekunder, propylene glycol, penghematan energi.