Perbaikan Tanah Dasar Timbunan yang Berpotensi Terjadi Likuefaksi dengan Metode Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Stone Column
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=44013 |
Daftar Isi:
- Aktivitas lempeng Indo-Australia dan Eurasia pada zona subduksi sering menimbulkan gempa sehingga Pulau Sumatera dianggap sebagai salah satu wilayah tektonik aktif di dunia McCaffrey (2009). Gempa bumi telah terjadi sebanyak 350 kali pada tahun 2020 di Sumatera Utara. Jenis tanah yang berada pada Junction Tebing Tinggi adalah pasir sedikit lanau dengan konsistensi yang sangat lepas. Nilai N-SPT pada BH 15-BH 18 sekitar 0-4 pada kedalaman 3 m-15,3 m dengan muka air tanah di kedalaman 1,2 m di bawah tanah dasar Junction Tebing Tinggi, Sumatera Utara membuat tanah pada daerah tersebut berpotensi likuefaksi. Analisis potensi likuefaksi yang penulis lakukan digunakan dengan tiga metode yaitu, Youd dan Idriss (2001), Robert dan Wride (1998), dan NCEER (1997) dengan menggunakan hasil sondir pada tanah dasar timbunan Junction Tebing Tinggi didapatkan hasil pada kedalaman di sekitar 3,4 - 17,8 m berpotensi likuefaksi. Analisis penurunan dan stabilitas lereng pun diperhitungkan dan didapat hasil untuk penurunan di sekitar 0,97 m dan untuk stabilitas lereng sebesar 1,4. Berdasarkan kasus tersebut dilakukan perkuatan pada tanah dasar timbunan Junction Tebing Tinggi. Tahap perkuatan dilakukan dengan menambahkan stone column berdiameter 1,2 m dengan kedalaman 10 m berjarak 1,5 m di sepanjang tanah dasar di bawah timbunan dan penambahan prefabricated vertical drain (PVD) berdiameter 1,89 m dengan kedalaman 5,6 m berjarak 1,8 m. Dengan perencanaan tersebut, didapatkan hasil bahwa tanah dasar sudah tidak berpotensi likuefaksi dan penurunan dapat tereduksi sebanyak 48-54% serta stabilitas lereng meningkat menjadi 2,6.