Pengaruh Suhu Hidrolisis Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor, L. Moench) Dan Konsentrasi Substrat Pada Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi Menggunakan Ragi Roti

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=12576
Daftar Isi:
  • Etanol merupakan salah satu bahan kimia yang umumnya digunakan sebagai pelarut untuk zat organik maupun anorganik serta dapat digunakan sebagai bahan bakar. Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga berpotensi diolah menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suhu hidrolisis serta konsentrasi starter terhadap kadar gula, glukosa dan bioetanol yang dihasilkan. Pembuatan bioetanol tepung sorgum dilakukan melalui tahap hidrolisis asam dan fermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae dalam ragi roti. Hidrolisis tepung sorgum dilakukan dengan variasi suhu 50, 60, 70, 80, 90, 100 dan 110o C sedangkan pada proses fermentasi dengan variasi konsentrasi substrat 5, 10, 25, 20 dan 25% pada proses fermentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi suhu hidrolisis, kadar gula dan glukosa yang diperoleh akan semakin tinggi tetapi pada suhu 60 – 70o C terjadi gelatinasi sehingga kadar gula dan glukosa menurun pada konsentrasi tepung sorgum 30% DS dengan waktu 100 menit dan kecepatan pengadukan 100 rpm dengan penambahan katalis asam klorida (HCl) 1% 0,8 mL/gram tepung sorgum merah kering. Konsentrasi substrat hidrolisat bubur sorgum merah tertinggi setelah proses fermentasi pada suhu ± 30o C dan pH 4-5 sebesar 25% dengan kadar bioetanol yang diperoleh sebesar 1,6% Katakunci: Bioetanol, Fermentasi, Hidrolisis, Saccharomyces cerevisiae, Tepung Sorgum.