Kaji Eksperimental dan Analisis Performansi Cool-Box akibat Retrofitting dan Pengaruh Refrigeran Sekunder

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2018
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=21896
Daftar Isi:
  • Cool-Box merupakan mesin sistem refrigerasi kompresi uap yang digunakan untuk mendinginkan atau membekukan produk makanan ataupun minuman yang penggunaannya semakin banyak dijumpai saat ini. Penggunaan refrigeran CFC atau HCFC mengakibatkan beberapa dampak negatif dari penggunaan mesin cool-box, diantaranya tidak ramah lingkungan dan tidak hemat energi listrik. Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan performansi suatu sistem refrigerasi cool-box yang mampu menghemat konsumsi energi dan ramah lingkungan. Metoda penelitian ini dilakukan pertama menggunakan R-22 sebagai refrigeran primernya dan selanjutnya dilakukan proses retrofitting dengan menggunakan R-290 dan penambahan refrigeran sekunder berupa campuran air dengan propylene glycol (80% air dan 20% propylene glycol). Selanjutnya analisis dilakukan berdasarkan data dari setiap titik-titik pengukuran seperti tekanan suction, tekanan discharge, temperatur suction, temperatur discharge, temperatur keluar kondenser, temperatur kabin, arus listrik, tegangan, dan energi listrik. Dari hasil analisis diperoleh suatu sistem refrigerasi cool-box yang paling baik adalah sistem yang menggunakan R-290 yang dilengkapi dengan propylene glycol konsentrasi 20% dengan nilai COP aktual 3.64, COP Carnot 4.91,dan nilai efisiensi72.58%, sedangkan nilai penghematan energi listrik sekitar 94.4% lebih hemat dibanding mesin R-22 dan R-290 tanpa refrigeran sekunder. Kata kunci: cool-box, R-22, R-290, retrofitting, refrigeran sekunder, efesiensi.