Pengaruh Dimensi Panjang Heat Exchanger pada Pengondisi Udara Menggunakan Air Kondensat sebagai Pendingin Discharge Kompresor terhadap Kinerja AC Split
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=32571 |
Daftar Isi:
- AC Split merupakan pengkondisi udara yang banyak dijumpai penggunaanya di ruang kantor atau ruangan komersial seperti mall, restoran, dan toko-toko. Alat ini digunakan sebagai pengkondisi ruangan agar dapat tercipta kondisi yang nyaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja, tetapi alat ini mengkonsumsi banyak energi listrik, sehingga diperlukan upaya yang dapat menurunkan konsumsi daya dan meningkatkan kinerjanya. Salah satu cara untuk menurunkan konsumsi daya dan meningkatkan kinerjanya adalah dengan memanfaatkan air kondensat yang terbentuk dari hasil kondensasi udara lingkungan yang didinginkan oleh koil evaporator. Dengan memanfaatkan perbedaan temperatur yang cukup tinggi antara discharge kompresor dan air kondensat, maka air kondensat dapat dimanfaatkan sebagai media untuk pembuangan kalor pada discharge kompresor. Sehingga dengan menggunakan heat exchanger dapat mempercepat pembuangan kalor pada kondenser dan akan terbentuk subcooling pada ujung kondenser yang mengakibatkan pada peningkatan kapasitas, peningkatan kapasitas ini akan berpengaruh pada kenaikkan kinerja AC. Berdasarkan penelitian dikatakan bahwa semakin besar dimensi yang dimiliki maka akan semakin baik efisiensinya, sehingga dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi panjang heat exchanger dengan panjang 18 cm, 20 cm, dan 22 cm. Hasil dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa penurunan rata-rata selisih kapasitas pendinginan sebesar 1,52 KWatt, daya input sebesar 0,041 KWatt dan koefisien performansi (COP) 2,01, yang mana nilai ini didapatkan dari heat exchanger dengan ukuran 22 cm. Kata Kunci: AC Split, Air Kondensat, Discharge, Heat Exchanger, COP.