Pemanfaatan Ekstrak Cocor Bebek sebagai Inhibitor Korosi Baja Karbon dalam Larutan Asam Klorida

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2019
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=29796
Daftar Isi:
  • Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) memiliki kandungan antioksidan diantaranya adalah tanin dan flavanoid yang dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi baja karbon dalam lingkungan HCl. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ekstrak menggunakan pelarut polar dan semi polar sebagai inhibitor korosi. Daun cocor bebek dimaserasi menggunakan pelarut metanol, yang selanjutnya diekstraksi dengan pelarut n-heksan, aseton, dan etil asetat. Ekstrak daun cocor bebek diuji kromatografi lapis tipis dan uji korosi dengan variasi kosentrasi 50, 100, 200, 400, 800, 1600 ppm dan waktu 12, 24, 36, 48, 60 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cocor bebek sebesar 24,54 gram yang mengandung senyawa antioksidan seperti tanin dan flavonoid yang dengan larutan FeCl3 berwarna hijau kehitaman dan uji Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan warna kuning. Uji ekstrak sebagai inhibitor korosi ditunjukkan bahwa waktu pengkorosian mempengaruhi laju korosi baja karbon dalam larutan HCl dengan laju korosi terendah dicapai pada waktu 60 jam dengan konsentrasi ekstrak dalam pelarut etil asetat 1600 ppm mampu menurunkan laju korosi menjadi 21,03 mpy dengan efisiensi inhibisi 65,08%. Untuk ekstrak dalam pelarut aseton menunjukkan laju korosi baja karbon dalam larutan HCl 0,1 M lebih rendah dalam pelarut heksan dan etil asetat dengan laju korosi 27,60 mpy pada konsentrasi 1600 ppm dengan efisiensi 81,51%. Ekstrak dalam pelarut aseton di lingkungan HCl 0,1M menunjukan lebih efektif dibandingan dalam HCl 0,5 M, konsentrasi optimum ekstrak dalam menginhibisi baja karbon dalam larutan HCl 0,1 M adalah 400 ppm dengan laju korosi 40,04 mpy dengan efisiensi 73,17%.