BALI SHANTI: UNIT LAYANAN KONSULTASI ADAT-BUDAYA BALI

Main Authors: Astariyani, Ni Luh Gede, Sardiana, I Ketut, Windia, Wayan P.
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Ngayah , 2010
Online Access: http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JNG/article/view/173
Daftar Isi:
  • Ringkasan Eksekutif Pesatnya perkembangan pariwisata Bali telah membawa implikasi yang sangat luas bagi kehidupan masyarakat adat di Bali. Gejala disharmoni banyak dijumpai belakangan ini seperti timbulnya kasus pelanggaran nilai-nilai adat-budaya masyarakat oleh investor, komplik masyarakat dengan pemilik hotel, serta kasus-kasus adat lainnya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberi konsultasi dalam rangka mencari solusi bagi berbagai permasalahan yang berhubungan dengan adat dan kebudayaan Bali. Metode yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan masyarakat yang menghadapi kasus adat/budaya Bali tersebut adalah melalui pelayanan jasa konsultasi bagi masyarakat dan pendampingan khususnya dalam penyusunan peraturan adat (awig-awig). Materi konsultasi atau kasus adat yang dianggap urgen dan berdampak luas bagi masyarakat adat selanjutnya dilokakaryakan dengan melibatkan pihak-pihak berkopeten. Hasil pembahasannya dipublikasikan dalam bentuk buku adat-budaya Bali untuk selanjutnya disebarluaskan kepada masyarakat adat. Kegiatan konsultasi ini dilaksanakan di kantor unit IbIKK Bali Shanti yang berlokasi di Gedung Pasca Sarjana Universitas Udayana Jalan PB Sudirman Denpasar. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat unit pelayanan konsultasi adat-budaya Bali, diantaranya: Pusat Pelayanan Konsultasi Adat/Budaya Bali mendapat respon positif dan membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat adat, dan investor ditandai dengan banyaknya jumlah klien yang memanfaatkan jasa konsultasi tersebut. Masalah yang dikonsultasikan 60 % diantaranya menyangkut masalah rumah tangga, 25 % berkaitan dengan awig-awig desa adat, 5 % masalah budaya Bali, dan 10 % investasi. Asal pengguna jasa konsultasi, sebanyak 80 % berasal dari orang Bali, 15 % masyarakat luar Bali (Jakarta), dan 5 % orang asing. Sebagian besar pengguna jasa konsultasi menyatakan bahwa layanan konsultasi sangat membantu dan mampu memberikan solusi berbagai permasalahan adat-budaya Bali yang dikonsultasikan. Kata-kata kunci: jasa konsultasi, adat Bali, budaya Bali. Executive Summary Development on tourism sector in Bali Island cared out great implication to Balinese customs and culture. Many cases on Balinese customs and culture have been raised such as customs and culture values infraction, conflicts between local community with investor, and others. The present community service aimed to give consultation in order to solve of many problems it’s related to Balinese customs and culture. Methods have used were consultation services and assistances to the community which have problems. Issues raised on the consultation were discussed and publicized to Balinese custom’s communities. The activities of community service were conducted on Bali Shanti office, located at the Graduate School of the Udayana University building, Denpasar. It can be concluded that the Bali’s community responses were positive toward the services. The consultation activities were attended by 102 costumers during 2009. The origin of the costumers came from Bali about 80 percents, other places in Indonesia 15 percents, and foreigner 5 percents. The problems were discussed in the consultation activities namely around family problems about 60 percent, legal village customs (awig-awig) drafting 25 percents, culture 5 percents, and others about 10 percents. Most of the participants agreed that consultation services helpful to solve many problems related to Balinese customs and culture. Keywords: consultation service, Balinese custom, Balinese culture