GUMI BANTEN: UNIT PEMBIBITAN TANAMAN RITUAL (UPAKARA) LEMBAGA PENGBADIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
Main Author: | Sardiana, I Ketut |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Ngayah
, 2010
|
Online Access: |
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JNG/article/view/172 http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JNG/article/view/172/162 |
Daftar Isi:
- Ringkasan Eksekutif Kegiatan ritual atau upacara merupakan salah satu elemen pokok bagi umat Hindu di Bali. Sebagian besar kegiatan upacara tersebut membutuhkan sarana yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang dikenal “tanaman upakara”. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya: menyusun database tanaman upakara, (2) melakukan pembibitan melalui aplikasi Ipteks bagi tanaman yang langka dan sulit dibiakkan, dan (3) Membantu masyarakat dalam menyediakan bibit tanaman yang diperlukan dalam kegiatan ritual keagaman. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini adalah melakukan survey lapangan dan studi pustaka di beberapa desa di Bali yang diklasifikasikan sebagai desa Baliage, Baliapenage, dan Balibaru. Informasi yang dikumpulkan meliputi makna filosofis pemanfaatan tanaman pada aktivitas ritual masyarakat Hindu Bali, jenis tanaman upakara, kegunaan, dan lokasi keberadaan tanaman tersebut. Data yang diperoleh selanjutnya disusun dalam bentuk database yang dapat sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Tanaman telah mulai langka dikoleksi untuk dibibitkan melalui aplikasi teknologi pembibitan tanaman dengan metode perbanyakan pucuk. Pemanfatan tanaman dalam kegiatan ritual umat Hindu Bali pada prinsipnya merupakan aktualisasi dari konsep Tri Hita Karana, terutama dalam menjalin harmonisasi hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Ada sekitar 300 jenis tanaman upakara, dan sebagian diantaranya telah mulai langka. Tanaman tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam empat belas kelompok, diantaranya: ragam kelapa, ragam bambu, kayu, daun, bunga, ragam pisang, buah (pala gantung), umbi (pala bungkah), dll. Aplikasi teknologi pembibitan dengan pucuk berhasil membibitkan tanaman yang sulit dibiakkan dengan kemampuan tumbuh mencapai 70%. Pengembangan tanaman upakara ternyata mampu menginspirasi komunitas lokal Bali untuk melakukan gerakan bersama dalam rangka melestarikan jenis-jenis tanaman tersebut. Kata Kunci : Pembibitan, tanaman, ritual Hindu Bali Executive Summary Ritual is one of basic aspect on Bali‟s Hindu community. Most of the rituals elements are descended from plants which are well known as “ritual plants”. The objective of the community services were to study plants utilization on Bali‟s Hindu rituals activities, cultivation of seedlings, and preparing ritual plants seed to the community. Field survey and literarure studies was conducted on several villages in Bali in which classified as Baliage village, Baliapanage village and new Bali village in order to get information about kind, filoshopy aspect, and ultilization of ritual plants. The information were organized on data base, rare plants were collected for cultivation of seedlings in order to prepare ritual plant seed to community. Utilization of plants on Bali‟s Hindu rituals is as actulization of Tri Hita Karana concept, especialy in developing harmonization between human and their environment relationships. Approxymately there are three hundred kinds of plants which used on Bali Hindu rituals commandly. The plants can be classified within fourteen groups such as: kind of coconuts, bamboes, trees, leaves, flowers, bananas, fruits (pala gantung), yam group (pala bungkah), etc. Aplication of clone vegetative cultivation of seedlings technology able to increasing germination ability of rare ritual plants up to 70%. Cultivation of seedlings of rituals plants able to inspiring Bali local community to work together in order to supporting the program on ritual plant preservation. Keywords: Cultivation of Seedlings, plants, Bali’s Hindu rituals