Jejak Kuasa Majapahit dalam Kebertahanan Tradisi Mesabatan Biu di Desa Wisata Tenganan Dauh Tukad Kabupaten Karangasem, Bali

Main Authors: Sri, A. A. Kade Sri Yudari, Dauh, I Wayan
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Bahasa dan Seni , 2021
Subjects:
Online Access: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/arif/article/view/21366
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/arif/article/view/21366/11146
Daftar Isi:
  • Tulisan ini mengkaji kearifan lokal yang dilakukan para pemuda Tenganan Dauh Tukad ketika memasuki masa akil balig, setiap tahun, pada bulan ketiga menurut perhitungan kalender setempat. Tujuan penelitian untuk mengetahui alasan tradisi mesabatan biu dipertahankan dan mengetahui makna simbol–simbol yang digunakan dalam atraksi. Dengan menggunakan metode kualitatif, analisis deskriptif interpretatif serta pendekatan antropologi sastra dapat mengungkap sikap dan perilaku masyarakat yang berpegang teguh pada keyakinan terhadap mitologi dan pemujaan leluhur. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tradisi mesabatan biu mengingatkan keperkasaan para pendahulu saat mempertahankan wilayah yang akhirnya jatuh di tangan penguasa Majapahit. Hal ini terbukti masih eksisnya bangunan suci Pura Dalem Majapahit sebagai simbol kuasanya. Adapun sarana yang digunakan hanyalah simbol bahwa wilayah tersebut merupakan perkebunan kelapa dan pisang. Semangat pantang menyerah mempertahankan wilayah terekspresi melahirkan tradisi perang-perangan yang unik. Kondisi demikian menjadikan desa Tenganan Dauh Tukad sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Karangasem.