Keterbacaan Wacana Buku Teks Produktif Berbahasa Indonesia SMK Kelas XI Penerbit Erlangga Berdasarkan Formula Grafik Fry

Main Authors: Khairat, Syarah, Rian Hidayat
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: UIR Press , 2022
Subjects:
Online Access: https://journal.uir.ac.id/index.php/sajak/article/view/8312
https://journal.uir.ac.id/index.php/sajak/article/view/8312/4013
Daftar Isi:
  • Textbooks are one of the components used as learning resources. With textbooks, teachers can find out the material to be studied or studied by students, so that it can make it easier for teachers to choose the learning method used so that learning objectives can be achieved properly. For students, textbooks are used as learning resources in independent learning activities and can be used to repeat and review material that has been delivered by the teacher. Textbooks have a lot of discourse as an introduction to a material in learning. The discourse should be read and understood by students according to their school level. A good discourse is a discourse whose material can be read or understood by students. Therefore, to find out that discourse can be read well by students, it is necessary to measure the level of readability of textbooks. The level of readability of a text can be measured in various ways or methods, one of which is the Fry graph formula. Fry's graphic formula is a readability measurement based on the length of a short sentence whose measurement does not involve the reader. This study uses a sample of discourse in the Indonesian Language Productive textbook for class XI SMK publisher Erlangga.
  • Buku teks merupakan salah satu komponen yang digunakan sebagai sumber belajar. Dengan adanya buku teks, guru dapat mengetahui materi yang akan dibelajarkan atau dipelajari oleh siswa, sehingga dapat mempermudah guru dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Bagi siswa, buku teks digunakan sebagai sumber belajar dalam kegiatan belajar mandiri dan dapat digunakan untuk mengulang serta meninjau kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. Buku teks memiliki banyak wacana sebagai pengantar sebuah materi dalam pembelajaran. Wacana tersebut harusnya dapat dibaca dan dipahami oleh siswa sesuai jenjang sekolahnya. Wacana yang baik adalah wacana yang materinya dapat terbaca atau dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui wacana dapat terbaca dengan baik oleh siswa maka dibutuhkan pengukuran tingkat keterbacaan terhadap buku teks. Tingkat keterbacaannya suatu teks dapat diukur dengan berbagai macam cara atau metode, salah satunya formula grafik Fry. Formula grafik Fry merupakan pengukuran keterbacaan berdasarkan panjang pendek kalimat yang pengukurannya tidak melibatkan pembaca. Penelitian ini menggunakan sampel wacana pada buku teks Produktif Berbahasa Indonesia kelas XI SMK penerbit Erlangga.