Identifikasi Penyakit Virus dengan Metode PCR (Polymerase Chain Reaction) pada Komoditas Ikan dan Udang yang di Lalulintaskan di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar

Main Author: Sindy Marantika Umami
Format: CD-ROM
Bahasa: ind
Terbitan: Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo , 2018
Subjects:
Online Access: http://perpustakaan.kkp.go.id/union/index.php?p=show_detail&id=65776
Daftar Isi:
  • Penyakit merupakan masalah yang sangat serius bagi perkembangan dunia perikanan. Salah satu penyakit yang berbahaya dengan tingkat kematian tinggi dan penyebaran yang luas adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. (Rantetondok 2011). Usaha pencegahan terhadap penyakit virus sangatlah penting, oleh karena itu pemahaman tentang identifikasi penyakit virus diperlukan. Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah Memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang identifikasi penyakit virus WSSV, megalocytivirus, dan VNN, dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) pada komoditas ikan dan udang yang di lalulintaskan.Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) telah dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 sampai dengan 6 Juni 2018 dengan metode survey dan magang. Prosedur pengujian PCR yaitu ekstraksi DNA dan RNA, amplifikasi virus DNA Dan RNA, elektroforesis, pembacaan hasil, dan prevalensi sampel positif.(IK. 5.4.04.02-08 BKIPM Denpasar (2006)).Sampel yang di uji selama pelaksanaan KPA di Balai KIPM Denpasar untuk patogen jenis megalocytivirus, WSSV dan VNN yaitu jumlah sampel positif dan negatif penyakit patogen jenis megalocytivirus sebanyak 124 sampel yang terdiri dari 10 sampel positif penyakit megalocytivirus dan 114 sampel negatif megalocytivirus. Jumlah sampel positif dan negatif penyakit patogen jenis WSSV sebanyak 122 sampel yang terdiri dari 14 sampel positif penyakit megalocytivius dan 108 sampel negatif WSSV. Jumlah sampel positif dan negatif penyakit patogen jenis VNN sebanyak 121 sampel yang terdiri dari 6 sampel positif penyakit VNN dan 115 sampel negatif VNN. Adapun jumlah prevalensinya ialah 8,064%, 11,475%, dan 4,958%. Penyakit WSSV lebih dominan menyerang pada komoditas udang dibandingkan dengan penyakit megalocytivirus dan VNN yang menyerang pada komoditas ikan kerapu dan benih bandeng (nener).Kesimpulan yang didapat selama KPA ialah tahapan proses identifikasi patogen jenis Megalocytivirus, WSSV, dan VNN menggunakan metode PCR konvensional meliputi kegiatan sterilasi peralatan pengujian, preparasi sampel, ekstraksi DNA, amplifikasi, elektroforesis, pembacaan hasil, telah dilakukan sesuai dengan prosedur, namun masih terdapat kekurangan seperti dalam tahapan sterilisasi peralatan pengujian. Dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) di BKIPM Denpasar dapat disarankan bahwa sebaiknya pellet pastle yang digunakan pada tahapan ekstraksi harus terlebih dahulu dilakukan sterilisasi untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang antar sampel.