IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI STUDI RETROSPEKTIF RESEP POLIFARMASI DI APOTEK KARYA SEHAT PURWOKERTO
| Main Authors: | Kusuma, Ikhwan Yuda, Megasari, Peppy Octaviani Dian, Sukiatno, Linda |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Universitas Harapan Bangsa Purwokerto
, 2018
|
| Online Access: |
https://ejournal.uhb.ac.id/index.php/VM/article/view/426 https://ejournal.uhb.ac.id/index.php/VM/article/view/426/374 |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Hypertension is public health problem common in developing countries. Basic health research in 2013, the prevalence of hypertension in Indonesia is 26.5% with the largest proportion in Central Java (57.89%). Outpatient of hypertension is tend to require two or more drugs (polypharmacy), combination antihypertension drugs or non antihypertension drugs when accompanied by coexisting illness. Polypharmacy can significantly increase the risk of drug interactions and its an important factor in drug related problems that may affect patient outcome therapy. This study aims to determine the potential drug interactions in a patient's prescription in Karya Sehat Pharmacy Purwokerto. The method of this study was retrospective observational (March-May 2018). Data were analyzed descriptively using Stockley's Drug Interaction, Drug Interaction Facts, www.drugs.com database and Medscape Drug Interactions Checker. The results obtained by looking at the name of the drug listed in the prescription without considering the rules of use, drug dosage and the patient condition was showed potential drug interactions in Karya Sehat Pharmacy Purwokerto was 68.35% (n = 158 samples). The most mechanism pattern is pharmacodinamic interaction (58,89%) and the most severity is moderate (65,74%). Keywords: hypertension, polypharmacy, pharmacy, potential drug interactions
- ABSTRAK Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara berkembang. Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa prevalensi hipertensi secara umum di Indonesia sebesar 26,5% dengan proporsi terbesar berada di Jawa Tengah yaitu 57,89%. Pasien hipertensi rawat jalan cenderung memerlukan dua atau lebih obat (polifarmasi), baik obat antihipertensi atau dengan obat non antihipertensi jika disertai penyakit penyerta. Polifarmasi secara signifikan bisa meningkatkan risiko interaksi obat dimana interaksi obat merupakan salah satu faktor penting dalam drug related problem yang dapat mempengaruhi outcome terapi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat yang potensial terjadi pada resep pasien di salah satu Apotek di Kota Purwokerto. Metode penelitian ini adalah observasional retrospektif (Maret-Mei 2018). Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Stockley’s Drug Interaction, Drug Interaction Facts, www.drugs.com database dan Medscape Drug Interactions Checker. Hasil penelitian yang diperoleh dengan melihat nama obat yang tercantum dalam resep tanpa mempertimbangkan aturan pakai, dosis obat dan keadaan pasien menunjukkan interaksi obat yang potensial di Apotek adalah 68,35% (n= 158 sampel). Pola mekanisme yang terbanyak adalah interaksi farmakodinamik (58,89%) dan tingkat keparahan terbanyak adalah moderate (65,74%). Kata Kunci : hipertensi, polifarmasi, apotek, interaksi obat potensial