Cover Image

REHABILITASI PARU TERHADAP PERUBAHAN SESAK NAFAS DAN FATIGUE PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)

Main Authors: Imamah, Ida Nur, Sofro, Muchlis A.U, Johan, Andrew
Format: Article eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Subjects:
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
Pulmonary Rehabilitation
Dyspnea
Fatigue
Online Access: https://zenodo.org/record/3534619
ctrlnum 3534619
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><creator>Imamah, Ida Nur</creator><creator>Sofro, Muchlis A.U</creator><creator>Johan, Andrew</creator><date>2017-06-29</date><description>ABSTRAK Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan kondisi irreversibel yang berkaitan dengan sesak nafas saat beraktivitas dan penurunan kapasitas fungsional paru. Gejala yang paling sering terjadi pada pasien PPOK adalah sesak nafas dan fatigue. Rehabilitasi paru merupakan salah satu terapi non farmakologis yang dilakukan pada pasien PPOK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah rehabilitasi paru dapat mengubah sesak nafas dan fatigue pada pasien PPOK. Desain penelitian adalah pre eksperimental dengan one group pretest dan posttest.Responden ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi dan diperoleh sampel sebanyak 17 responden. Rehabilitasi paru dilakukan 2x dalam satu minggu selama 3 minggu. Hasil penelitian berdasarkan uji paired t-test untuk sesak nafas diperoleh nilai p&lt; 0,001 dan nilai p= 0,034 untuk fatigue. Kesimpulan hasil penelitian adalah rehabilitasi paru dapat menurunkan sesak nafas dan menurunkan fatigue pada pasien PPOK. ABSTRACT Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is condition of the irreversible pertaining to dyspnea when exertion and decrease in capacity pulmonary functional. The symptoms most often occurs in COPD is dyspnea and fatigue. Pulmonary rehabilitation is the one of therapy non pharmacological done in COPD patients. The purpose of this research to know whether the rehabilitation can be change dyspnea and fatigue in COPD patients. A design study is pre experimental with one group pretest and posttest. Respondents depends on the criteria for inclusion and exclusion, obtained sample from 17 respondents. Pulmonary rehabilitation done twice in one week for 3 weeks. Result of the study based on the paired t-test p value &lt; 0,001 to dyspnea and p= 0,034 to fatigue. The conclusion is rehabilitation can be lowered dyspnea and fatigue in COPD patients.</description><identifier>https://zenodo.org/record/3534619</identifier><identifier>10.5281/zenodo.3534619</identifier><identifier>oai:zenodo.org:3534619</identifier><language>ind</language><relation>doi:10.5281/zenodo.3534618</relation><rights>info:eu-repo/semantics/openAccess</rights><rights>https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/legalcode</rights><source>Adi Husada Nursing Journal 3(1) 18-22</source><subject>Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Pulmonary Rehabilitation, Dyspnea, Fatigue</subject><title>REHABILITASI PARU TERHADAP PERUBAHAN SESAK NAFAS DAN FATIGUE PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)</title><type>Journal:Article</type><type>Journal:Article</type><recordID>3534619</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Journal:eJournal
author Imamah, Ida Nur
Sofro, Muchlis A.U
Johan, Andrew
title REHABILITASI PARU TERHADAP PERUBAHAN SESAK NAFAS DAN FATIGUE PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
publishDate 2017
topic Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
Pulmonary Rehabilitation
Dyspnea
Fatigue
url https://zenodo.org/record/3534619
contents ABSTRAK Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan kondisi irreversibel yang berkaitan dengan sesak nafas saat beraktivitas dan penurunan kapasitas fungsional paru. Gejala yang paling sering terjadi pada pasien PPOK adalah sesak nafas dan fatigue. Rehabilitasi paru merupakan salah satu terapi non farmakologis yang dilakukan pada pasien PPOK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah rehabilitasi paru dapat mengubah sesak nafas dan fatigue pada pasien PPOK. Desain penelitian adalah pre eksperimental dengan one group pretest dan posttest.Responden ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi dan diperoleh sampel sebanyak 17 responden. Rehabilitasi paru dilakukan 2x dalam satu minggu selama 3 minggu. Hasil penelitian berdasarkan uji paired t-test untuk sesak nafas diperoleh nilai p< 0,001 dan nilai p= 0,034 untuk fatigue. Kesimpulan hasil penelitian adalah rehabilitasi paru dapat menurunkan sesak nafas dan menurunkan fatigue pada pasien PPOK. ABSTRACT Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is condition of the irreversible pertaining to dyspnea when exertion and decrease in capacity pulmonary functional. The symptoms most often occurs in COPD is dyspnea and fatigue. Pulmonary rehabilitation is the one of therapy non pharmacological done in COPD patients. The purpose of this research to know whether the rehabilitation can be change dyspnea and fatigue in COPD patients. A design study is pre experimental with one group pretest and posttest. Respondents depends on the criteria for inclusion and exclusion, obtained sample from 17 respondents. Pulmonary rehabilitation done twice in one week for 3 weeks. Result of the study based on the paired t-test p value < 0,001 to dyspnea and p= 0,034 to fatigue. The conclusion is rehabilitation can be lowered dyspnea and fatigue in COPD patients.
id IOS17403.3534619
institution Universitas PGRI Palembang
institution_id 189
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas PGRI Palembang
library_id 587
collection Marga Life in South Sumatra in the Past: Puyang Concept Sacrificed and Demythosized
repository_id 17403
city KOTA PALEMBANG
province SUMATERA SELATAN
repoId IOS17403
first_indexed 2022-07-26T01:54:18Z
last_indexed 2022-07-26T01:54:18Z
recordtype dc
_version_ 1739407231329239040
score 17.538404

Lihat Juga