Optimalisasi Pelestarian Curik Bali (Leucopsar rothschildi) di Pusat Pembinaan Populasi Curik Bali Tegal Bunder Taman Nasional Bali Barat (TNBB)

Main Authors: Subrata, I Made, Suka Widana, I Nengah, Mandur, Yulianus
Format: Article eJournal
Bahasa: bhz
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: https://zenodo.org/record/3532307
Daftar Isi:
  • Curik Bali (Leucopsar rothschildi) adalah contoh satwa langka dan endemik yang merupakan salah satu satwa khas Indonesia yang penyebarannya secara alamiah hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Salah satu tujuan penting dalam pengelolaan Taman Nasional ini adalah untuk melestarikan kehidupan Curik Bali dengan membuat penangkaran Curik Bali di Pusat Pembinaan Populasi Curik Bali Tegal Bunder. Adapun tujuan penelitian ini adalah (a):untuk mengetahui teknik konservasi dalam melestarikan Curik Bali (Leucopsar rothschildi) di Pusat Pembinaan Populasi Curik Bali Tegal Bunder Taman Nasional Bali Barat, (b) Untuk mengetahui upaya upaya nyata dan tingkat keberhasilan dalam meningkatkan Populasi Curik Bali di Pusat Pembinaan Populasi Curik Bali Tegal Bunder Taman Nasional Bali Barat, dan (c) Untuk mengetahui kendala-kendala dan penanggulangannya dalam upaya melestarikan Curik Bali (Leucopsar rothschildi) Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode observasi dan Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik konservasi yang diterapkan dalam melestarikan Curik Bali di Pusat Pembinaan Populasi Curik Bali Tegal Bunder yaitu (1) Dilakukan pemilihan pasangan indukan oleh penangkar untuk mendapat calon indukan generasi baru. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih induk yang relatif masih muda/masa usia produktif, dipilih indukan yang sehat, tidak cacat tubuh dan tidak kurus. (2) Dilakukan tukar menukar indukan oleh penangkar untuk menghindari terjadinya perkawinan sedarah (inbreeding). (3) Dilakukan pemeliharaan pasangan induk diantaranya pembersihan kandang (sanitasi), pemberian pakan Curik Bali, dan perlindungan terhadap gangguan hewan liar seperti moyet pada saat mengeram atau merawat piyik. Penangkaran oleh masyarakat merupakan upaya dalam rangka mengembangkan konservasi Curik Bali secara ex situ melalui program penangkaran Curik Bali berbasis masyarakat. Kegiatan penangkaran oleh masyarakat desa yakni Desa Sumberklampok sudah dirintis sejak bulan November 2010 yang dikenal dengan kelompok penangkar Manuk Jegeg. Kelompok Penangkar Curik Bali Sumberklampok (KPCBS) Kendalakendala pelestarian Curik Bali disebabkan dari dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tubuh Curik Bali berupa gen yang kurang atau tidak bagus akan menurun pada anaknya yang menyebabkan cacat tubuh/tidak sehat dan faktor eksternal yang disebabkan karena pengaruh luar berupa iklim yang tidak menentu antara musim panas dan musim penghujan 132 menyebabkan Curik Bali sangat sulit untuk beraktivitas. Upaya penanggulangan yang dilakukan dengan mengganti indukan yang kualitas gennya baik. Berdasarkan data perkembangan populasi Curik Bali di penangkaran, Pusat pembinaan populasi Curik Bali Tegal Bunder dari tahun ketahun yakni tahun 2012-2016 diketahui persentase tingkat keberhasilan dalam meningkatkan populasi Curik Bali tiap tahunnya, yaitu tahun 2012 sebesar 19,35%, tahun 2013 sebesar 15,97%, tahun 2014 sebesar 19,04%, tahun 2015 sebesar 22,27% dan tahun 2016 sampai 30 April 2016 sebesar 23,38% dan dengan hasil ini, usaha pelestarian populasi Curik Bali di pusat pembinaan populasi Curik Bali Tegal Bunder TNBB dapat dinyatakan berhasil dari kualitas usaha penangkaran