UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ZAT DAN KARAKTERISTIKNYA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI MTsN 1 BANTUL

Main Author: Asih Budiati
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI) , 2020
Online Access: http://ojs.cahayamandalika.com/index.php/jtm/article/view/165
http://ojs.cahayamandalika.com/index.php/jtm/article/view/165/108
Daftar Isi:
  • Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui  seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran snowball throwing dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA materi zat dan karakteristiknya di MTsN 1 Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang tujuan  untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas dengan menerapkan model pembelajaran snowball throwing, kemudian melakukan refleksi terhadap hasil tindakan. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, setiap siklus dilaksanakan melalui tiga  tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan , dan tahap pelaporan.  Subyek penelitian ini adalah siswa kelas  VII D di MTsN 1 Bantul  yang berjumlah  31 siswa yang terdiri 14 siswa putri  dan 17 siswa putra . Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi,  wawancara, dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan  model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan  keaktifan dan hasil  belajar. Hal itu ditunjukkan dengan keaktifan siswa selama guru menyampaikan materi, seperti memperhatikan guru menjelaskan, mencatat, bertanya, dan menjawab rata-rata meningkat 38,7 %. Keaktifan siswa selama diskusi kelompok, seperti bertanya , menjawab , dan membaca jika ada kesulitan materi rata rata meningkat  47,3 %. Keaktifan siswa berupa kegiatan mengerjakan soal dengan serius mengalami peningkatan 32,3 %. Keaktifan siswa yang  negatif selama pembelajaran seperti mengobrol, melakukan kegiatan lain, mengantuk, menyontek, bingung, dan ijin keluar kelas , mengalami penurunan rata-rata 11,3%. Dimana pada akhir tindakan semua kegiatan tersebut 0% kecuali bingung masih ada 3,2 % atau 1 siswa. Hasil belajar , mengalami peningkatan, yaitu ketuntasan individu mencapai  93,5 %, atau 29 siswa dari 31 siswa. Hasil belajar rata-rata meningkat  13,74 point,dari rata-rata 66,29 pada pembelajaran konvensional menjadi 80,03 pada akhir tindakan. Nilai tertinggi mengalami peningkatan, yaitu 85 pada pembelajaran konvensional, menjadi 86 dan 90 pada  siklus I dan II.