Stability of Carbondioxide in Carbonated Soft Drink during storage
Daftar Isi:
- Abstract. For carbonated soft drink, stability of carbondioxide (CO2) is one of the critical parameters as it is related to its sensory acceptance. The the presence of this CO2 creates a tingling sensation. The stability of CO2 is related to the permeability of its packaging, different ingredients used in the formulation and the chemicals reaction happened during storage. The purpose of this research is to analyse the changes in volume and solubility of CO2 stored at three different temperatures (6, 25, 55oC) in three different packaging (can, glass and bottle). Later on its half-life (t1⁄2) was calculated based on Arrhenius method. The result showed that CO2 volume lost in plastic was about 0.002% per day at 6oC, 0.003% per day 25oC and 0.007% per day at 55oC. Solubility of CO2 the decreased at 55oC. In plastic, it was 0.026% per day while glass and can stored at the same temperature was 0.019% per day. The half-life (t1⁄2) of this product packaged in can at 25oC) was 206 days (7.0 months), 200 days (6.7 months) packaged in glass and 104 days (3.5 months) packaged in plastic. The initial volume of CO2 of the products used in this research was varied. Keywords: Carbonated drink, can, shelf-life, Arrhenius model Abstrak. Kestabilan gas karbondioksida (CO2) pada minuman berkarbonasi merupakan faktor penting yang berhubungan dengan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk tersebut. Keberadaan gas CO2 ini menimbulkan sensasi rasa menggelitik ketika dikonsumsi. Kestabilan gas CO2 dipengaruhi oleh permeabilitas dari kemasan yang dipakai, formulasi serta reaksi kimia yang terjadi selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa laju perubahan volume dan kelarutan gas CO2 yang disimpan pada suhu 6, 25 dan 55oC dalam kemasan kaleng, gelas dan botol. Waktu paruh produk dihitung dengan meng- gunakan persamaan Arrhenius. Produk yang dikemas dalam botol plastik mengalami kehilangan gas CO2 sebesar 0.002% per hari pada suhu 6oC; 0.003% pada suhu 25oC dan 0.007 pada suhu 55oC. Kelarutan gas CO2 dalam kemasan plastik juga mengalami penurunan sebesar 0.026% per hari pada suhu 55oC. Sementara kemasan kaleng dan gelas mengalami penurunan sebesar 0.019% per hari pada kondisi suhu yang sama. Waktu paruh produk dalam kemasan gelas jika disimpan pada 25oC adalah 206 hari (7 bulan), dalam kemasan plastik 200 hari (6.7 bulan) dan dalam kemasan plastik 104 hari (3.5 bulan). Volume gas awal produk minuman karbonasi dalam penelitian ini bervariasi. Kata kunci: Minuman karbonasi, kaleng, umur simpan, model Arrhenius Aplikasi Praktis: Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai presentase kehilangan gas CO2 selama penyimpanan pada kemasan yang berbeda. Hal ini penting mengingat kestabilan suatu produk sangat penting dijaga, dan pada saat proses pengembangan produk baru, informasi ini bisa digunakan untuk mendukung penentuan umur simpan produk. Selain itu kegiatan pemilihan kemasan baru dalam rangka meningkatkan kualitas kemasan yang sudah ada, dapat menggunakan informasi dari penelitian ini. http://jurnalmutupangan.com/index.php?link=view&id=JMP-11-17-005