Pengaruh Penyimpanan Suhu rendah Benih Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pertumbuhan Benih

Main Author: ., Mardiana; Program Studi Teknologi Pasca Panen, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: PERTETA
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep/article/view/12435
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep/article/view/12435/9501
Daftar Isi:
  • AbstractThe objectives of this study were to analyze the effect of temperature, humidity, storage period and bulb size on the bulb disorder during storage and to examine the viability of the seed after storage.Sample of seeds were classified into three different size groups i.e. large (> 9 g), medium (5 – 9 g) and small (< 5 g) and then packed into plastic net with 2 kg of seed per plastic. Sample of seeds were placed in cold storage with temperature of 0, 5 and 10oC (RH 65 – 70%) and room temperature 25 – 30oC (environment RH) during 12 weeks. The results showed that the lowest percentage of weight loss was found for those sallot seeds stored at 0oC for all bulbs size. The lowest percentage of bulbs disorder was observed for those shallot seeds stored at 5oC with the percentage of bulbs disorder were 17.80, 7.58 and 10.16% for large, medium and small size. It was observed that for small size of shallot, the viability of seed bulbs reached 100 percent for all temperature storage conditions. The highest growth speed of shallot bulbs was observed for those size of shallot bulbs stored at room temperature. There was no flower found among shallot seed stored at 0oC and room temperature AbstrakTujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh suhu, kelembaban, lama penyimpanan dan ukuran benih terhadap kerusakan benih selama penyimpanan dan daya tumbuh benih pada fase pertumbuhan awal. Sampel benih digolongkan dalam tiga kelompok ukuran yaitu besar (> 9 g), sedang (5 - 9 g) dan kecil (< 5 g), selanjutnya sampel benih dimasukkan ke dalam kemasan plastik jala dengan berat 2 kg untuk setiap kemasan. Sampel benih disimpan di lemari pendingin dengan suhu 0oC, 5oC dan 10oC (RH 65 – 70 %) dan pada suhu ruang 25 – 30oC (RH lingkungan) selama 12 minggu. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penyimpanan benih bawang merah terbaik adalah pada suhu 0oC dengan persentase susut bobot sebesar9.03, 8.71 dan 8.62% masing-masing untuk sampel benih ukuran besar, sedang dan kecil. Kadar air yang terendah dihasilkan oleh benih yang disimpan pada suhu 0oC untuk ukuran sedang dan besar serta pada suhu 5oC untuk ukuran kecil masing-masing sebesar 2.21, 0.19 dan 0.95%. Persentase kerusakan terendah dihasilkan oleh benih yang disimpan pada suhu 5oC yaitu 17.8, 7.58 dan 10.16% untuk ukuran benih besar, sedang dan kecil. Kondisi benih setelah ditanam selama 2 minggu menunjukkan persentase daya tumbuh 100 % untuk benih ukuran kecil yang disimpan pada masing-masing suhu, namun pertumbuhannya kerdil dan kurang meningkat berbeda dengan benih umbi bawang sedang dan besar dengan pertumbuhan yang subur. Pertumbuhan awal benih yang disimpan pada suhu ruang menunjukkan peningkatan yang lebih besar pada kenaikan tinggi tanaman, maupun jumlah daun untuk masing-masing ukuran benih sedang danbesar masing-masing sebesar 27.69, 26.73 cm dan 17.7, 22.5 helai demikian juga dengan penyimpanan suhu rendah yaitu pada suhu 5oC. Persentase keluarnya bunga diamati 0% pada suhu 0oC dan suhu ruang untuk setiap ukuran benih yang disimpan.Diterima: 27 Oktober 2015; Disetujui: 23 Februari 2016