Penentuan Parameter Fisik dan Geometrik Selubung Bintang Be di Gugus NGC 663 Berdasarkan Polarisasi Intrinsiknya

Main Authors: D. N. Dawanas; Jurusan Astronomi, FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, R. Hirata; Department of Astronomy, Kyoto University, Kyoto, Japan, C. Kunjaya; Jurusan Astronomi, FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, H. L. Malasan; Jurusan Astronomi, FMIPA, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Institut Teknologi Bandung , 2009
Online Access: http://journal.fmipa.itb.ac.id/jms/article/view/78
Daftar Isi:
  • Enam bintang kelas B dan limabelas bintang kelas Be yang berada dalam gugus NGC 663 telah diamati polarisasi liniernya. Dari hasil fitting dengan kurva Serkowski diperoleh bahwa empat bintang kelas B berada dalam fase bintang Be dan dua bintang Be berada dalam fase bintang B. Sehingga bintang kelas B yang digunakan untuk menentukan polarisasi yang berasal dari materi antar bintang berjumlah empat buah dan bintang Be yang dianalisis berjumlah 16 buah dan satu bintang Be tidak dapat dianalisis karena datanya yang sangat jelek. Dari perbandingan sudut polarisasi yang diamati pada bintang-bintang Be dengan sudut polarisasi yang diamati pada bintang-bintang kelas B diperoleh bahwa sudut polarisasi bintang Be lebih tersebar. Keadaan ini menunjukkan bahwa polarisasi yang diamati pada bintang-bintang Be bukan hanya disebabkan oleh materi antar bintang saja, tetapi juga oleh polarisasi intrinsik bintang Be sendiri. Adanya sudut polarisasi yang besar dan yang kecil pada bintang-bintang Be dibandingkan dengan sudut polarisasi bintang B normal merefleksikan tersebarnya orientasi sumbu rotasi bintang-bintang Be dalam gugus tersebut. Keempat bintang kelas B selanjutnya digunakan untuk menentukan polarisasi yang berasal dari materi antar bintang dan hasilnya digunakan untuk menentukan polarisasi intrinsik keenambelas bintang Be dengan cara mengurangkan polarisasi yang diamati dengan polarisasi yang berasal dari materi antar bintang. Dari keenambelas bintang Be yang dianalisis, tiga belas bintang diantaranya dapat ditentukan parameter fisik dan geometrik selubungnya dengan cara membandingkannya dengan model silinder yang homogen dari Hirata (1983).