Strategi untuk Perbaikan Manajemen Perkebunan Teh Rakyat: Studi Kasus di Kecamatan Pasirjambu dan Ciwidey, Kabupaten Bandung

Main Authors: Novasyurahati Novasyurahati; Program Studi Magister Biomanajemen, KK Manajemen Sumberdaya Hayati, SITH ITB, Achmad Sjarmidi; Kelompok Keahlian Manajemen Sumberdaya Hayati, SITH ITB, Wawan Gunawan; Kelompok Keahlian Manajemen Sumberdaya Hayati, SITH ITB
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Institut Teknologi Bandung , 2015
Subjects:
Online Access: http://journal.fmipa.itb.ac.id/jms/article/view/523
Daftar Isi:
  • Perkebunan teh rakyat di Indonesia berpotensi untuk membangkitkan industri teh nasional karena proporsi luas area perkebunan teh rakyat yang besar (45,8%) dan pertumbuhan produksi yang cenderung meningkat rata-rata sebesar 0,77% selama 2001-2011. Meskipun demikian, produktivitas perkebunan teh rakyat masih sangat rendah dibanding perkebunan besar nasional maupun swasta. Banyak pihak telah mengadakan program bantuan untuk meningkatkan produktivitas, namun tidak berhasil secara signifikan. Karena produktivitas merupakan fungsi dari efisiensi usaha, maka faktor-faktor yang mempengaruhi sistem input harus teridentifikasi, dan untuk memperbaiki manajemen sistem input tersebut, diperlukan langkah-langkah berupa rencana strategis. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang terkait dengan perbaikan manajemen perkebunan rakyat dan menyusun rencana strategis untuk upaya perbaikan manajemen teh rakyat. Metode yang digunakan adalah pendekatan manajemen strategis untuk mengidentifikasi faktor kunci dan merumuskan usulan strategi sebagai solusi masalah tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan kuesioner; dan teknik analisis yang dilakukan untuk perumusan strategi adalah analisis strenght-weakness-opportunity-threat dan analytical hierarchy process (SWOT-AHP). Identifikasi faktor internal dan eksternal kunci manajemen perkebunan teh rakyat menghasilkan 5 faktor kekuatan, 3 peluang, 5 kelemahan dan 4 faktor ancaman yang perlu diperhatikan dalam upaya perbaikan manajemen teh rakyat. Dari hasil analisis SWOT-AHP, diusulkan strategi utama untuk memecahkan masalah tersebut yaitu strategi WO1: integrasi horisontal diantara petani dalam bentuk pengelolaan budidaya perkebunan teh rakyat secara berkelompok. Strategi ini mengedepankan kerjasama petani dalam satu kelompok untuk mengelola budidaya kebun yang berkesinambungan secara ekologis dan ekonomis dalam aspek pengembangan budidaya, penguatan fungsi kelembagaan dan peningkatan usaha pemasaran. Strategic Planning to Improve the Management of Small Holders tea Tea Plantations : Case Study of Pasirjambu and Ciwidey District, Bandung RegencyAbstract Tea smallhoders in Indonesia have the potential to give rise to national's tea industry as the proportion of area of the smallholders is bigger than the state and private plantations (45,8%) and as their production growth has the tendency to increase by 0.77% in 2001-2011. Despite of those facts, the productivity of tea smallholders is still very low compared to the state and private large plantations. There were a number of aid programs aimed to give rise to the tea smallholders' productivity, but they did not succeed significantly. Since productivity is an indicator of business' competitive advantage, the factors which influence management of the business of tea smallholders should be identified and in order to improve it, steps of strategic planning is needed. This study is aimed to identify the internal and external factors related to tea smallholders' management and to formulate a strategic planning to the management improvement initiatives. Method used in this study was the approach of the strategic management stages to identify key factors and to formulate a strategic planning as the recommendation of solution for the problem. Data collection for this study was conducted through observations, interviews, and questionnaires; and the analysis technique used for strategy formulation was hybrid of the strenght-weakness-opportunity-threat (SWOT) and the analytical hierarchy process (AHP) analysis. Identification of internal and external key factors of smallholders' management resulted in 5 strengths factors, 3 opportunities, 5 weaknesses, and 4 threats. From the SWOT-AHP analysis, the strategy recommended to solve the problem was WO1: horizontal integration between farmers to undertake group's collective cultivation. This strategy emphazies cooperation of farmers whithin a group to manage tea cultivation which is ecologically and economically sustainable in cultivation development, institution's fuctional strengthening, and market accruing. Keywords: Tea smallholders, Strategic planning, SWOT-AHP.