ANALISA KADAR KREATININ DARAH PADA PENDERITA TB PARU YANG TELAH MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS LEBIH DARI 4 BULAN DI UPT KESEHATAN PARU MASYARAKAT MEDAN
Main Authors: | P, Denrison, G, Erdiana |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
, 2019
|
Online Access: |
http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/826 http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/826/709 |
Daftar Isi:
- Penyakit Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang di tularkan melalui udara dan pada umumnya menyerang paru-paru dengan klinisi batuk, sesak nafas, demam, nyeri dada, batuk darah dan lelah. Pengobatan TB Paru terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Semua obat yang dikonsumsi dapat menjadi toksik di dalam tubuh, akibat lamanya mengkonsumsi obat akan berpengaruh terhadap organ lainnya, salah satunya adalah fungsi ginjal. Salah satu pemeriksaan fungsi ginjal adalah kreatinin. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian di laboratorium Unit Pelayanan Teknik (UPT) Kesehatan Paru Masyarakat Medan tahun 2015 pada bulan april-mei, pada penderita TB Paru yang mengkonsumsi obat anti tuberculosis lebih dari 4 bulan dengan sampel sebanyak 20 orang, bahan yang digunakan adalah serum. Dengan metode penelitian deskriptif crossectional dan metode pemeriksaan jaffe reaction dengan hasil yang normal 17 orang (85%) dan yang meningkat 3 orang (15%) yang normal menunjukan, bahwa pada penderita TB paru yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis selama pengobatannya tidak merusak fungsi ginjal, jika mengkonsumsi obat anti tuberculosis secara rutin dan sesuai petunjuk dokter.