STUDI HASIL TANGKAPAN BYCATCH DAN DISCARD PADA PERIKANAN UDANG MANTIS (Harpiosquilla raphidea) MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP GILLNET
Main Authors: | Ramdhani, Farhan, Nofrizal, Jhonnerie, Romie |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Bogor Agricultural University
, 2019
|
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsp/article/view/29314 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsp/article/view/29314/19126 |
Daftar Isi:
- ABSTRACTTanjung Jabung Barat Regency has a great potential for mantis shrimp (Harpiosquilla raphidea) resources. This commodity is highly valued, as its price range from Rp. 143,600 to 180,700 for each individual. Annually, the total catches constitute 125,000-225,000 individuals, which become one of export commodities to various countries. In Tanjung Jabung barat, the mantis shrimp has been caught by using gillnet with mesh size of 10 cm. Unfortunately, mantis shrimp fishing deal with a significant number of bycatch and discards, which potentially have negative impact on sustainable fisheries resources. Therefore, the purposes of this study was to emphasis on sustainable fishing effort of mantis shrimp and identify the composition and proportion of bycatch and discards. A series of surveys was conducted for collecting the amount of species caught by gillnet during mantis shrimp fishing operation. The result shows that the bycatch and discards dominated the total catches making up to 54.99% (7 species) and 22.69% (7 species) respectively. Mean while, the total of fishing catches for mantis shrimp was 22.32%. Keywords: bycatch, discards, gillnet, mantis shrimp (Harpiosquilla raphidea) ABSTRAKKabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi untuk dilakukan penangkapan udang mantis yang memiliki harga jual cukup tinggi yaitu Rp. 143.600–180.700 per ekor pada keadaan hidup. Rata-rata hasil tangkapan udang mantis berkisar 125.000-225.000 ekor/tahun dan merupakan komoditas ekspor ke berbagai negara. Alat tangkap yang digunakan adalah gillnet dengan mesh size 10 cm. Tetapi, usaha penangkapan udang mantis ini kemungkinan masih menghasilkan tangkapan sampingan (bycath) dan tangkapan buangan (discard) yang masih tinggi, sehingga apabila dibiarkan pada akhirnya akan memberikan dampak yang negatif terhadap keberlanjutan sumber daya perikanan setempat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengindentifikasi komposisi serta persentase hasil tangkapan utama, sampingan dan yang dibuang pada upaya penangkapan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Serangkaian aktivitas survei dilakukan secara langsung di lapang untuk mengidentifikasi dan menghitung jenis spesies yang tertangkap pada upaya penangkapan tersebut. Berdasarkan ukuran, hasil tangkapan udang mantis secara keseluruhan sudah memasuki ukuran layak jual dan dalam kondisi hidup. Persentase hasil tangkapan utama, sampingan dan yang dibuang menunjukkan hasil tangkapan yang dibuang mendominasi komposisi hasil tangkapan sebesar 54,99% dari 7 spesies, hasil tangkapan sampingan 22,69% dari 7 spesies dan hasil tangkapan utama udang mantis 22,32%. Kata kunci: bycatch, discard, gillnet, udang mantis (Harpiosquilla raphidea)