Analisis Pengaruh Perilaku Anchoring Bias, Representativeness Bias, dan Overconfidence Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi Saham
Main Author: | admin, Kevin Antonio B1021171009 |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Manajemen Update
, 2021
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ejmfe/article/view/47548 |
Daftar Isi:
- Teori keuangan standar mengasumsikan bahwa investor dalam mengambil keputusan akan berperilaku rasional. Teori keuangan standar, diantaranya adalah Modern Portofolio Theory (MPT), Capital Asset Pricing Model (CAPM), dan Arbitrage Pricing Theory (APT), dimana teori ini beranggapan bahwa pasar berada pada kondisi yang efisien, sehingga investor dapat membuat keputusan investasi yang memaksimalkan manfaat yang akan diperoleh. Pada kenyataannya investor cenderung menunjukkan perilaku yang tidak rasional yang dipengaruhi oleh faktor emosi dan psikologis yang bertolak belakang dengan teori keuangan standar yang kemudian menyebabkan pasar menjadi tidak efisien. Adanya keterlibatan faktor emosi dan psikologis dalam pengambilan keputusan investasi, menyebabkan investor mengalami bias perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh bias perilaku yang mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan investasi saham, bias perilaku yang dianalisis pada penelitian ini adalah anchoring bias, representativeness bias, dan overconfidence. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dan asosiatif kausal dengan metode analisis dilakukan uji regresi linear. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner yang di sebarkan kepada investor saham individu yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Barat. Sampel yang di ambil adalah sebanyak 90 investor saham individu yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anchoring bias dan representativeness bias tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham, sedangkan overconfidence berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor saham individu di Provinsi Kalimantan Barat memiliki pengetahuan mengenai keuangan dan investasi yang baik, akan tetapi investor memiliki kepercayaan yang berlebihan pada kemampuan dan pengetahuan dalam melakukan analisis saham yang akan dipilih, sehingga investor tidak memperhatian informasi lain mengenai saham yang akan dipilihnya.