FAKTOR RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM DI PUSKESMAS PONED KOTA PALU
Main Author: | FITRIANA, YULI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/990/ |
Daftar Isi:
- Menurut laporan WHO tahun 2018, asfiksia merupakan penyebab terbesar kedua kematian neonatal di dunia stelah prematuritas. Kematian neonatal di Kota Palu pada tahun 2016 sebanyak 16 bayi dengan 50% penyebabnya karena asfiksia neonatorum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan kejadian` asfiksia neonatorum di Puskesmas Poned Tahun 2019-2020. Desain penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain penelitian case control menggunakan data sekunder yakni status pasien. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan di seluruh Puskesmas PONED di Kota Palu. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian pada sampel sebanyak 120 orang, variabel yang diteliti yakni usia ibu, jumlah paritas, LiLA, anemia, ANC, pekerjaan, pendidikan, partus lama, prematuritas, serta BBLR. Faktor risiko yang berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian asfiksia neonatorum jumah paritas (OR 3,566 95%CI 1,254-10,143), LiLA (OR 2,478 95%CI1,129-5,441), partus lama (OR 5,259 95%CI 2,057-13,446), dan BBLR (OR 7,207 95%CI 2,124-24,453). Analisis multivariat didapatkan nilai Exp(B) pada variabel BBLR 8,037 dan partus lama 5,732. Disimpulkan variabel yang menjadi faktor risiko adalah jumlah paritas, LiLA, partus lama, dan BBLR, serta yang menjafi faktor risiko utama adalah BBLR. Kepada pihak terkait agar meningkatkan kualitas pelayanan KIA agar dapat meminimalisir faktor risiko tersebut.