MODEL PENGELOLAAN KONFLIK DI PASAR INPRES MANONDA PALU KECAMATAN PALU BARAT SULAWESI TENGAH
Main Author: | AEPU, SITI HAJAR N. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/9808/ |
Daftar Isi:
- Siti Hajar N. Aepu. Model Pengelolaan Konflik Di Pasar Inpres Manonda Palu Kecamatan Palu Barat Sulawesi Tengah (dibimbing oleh H. Mahmud Tang dan Muh. Basir Said). Penelitian ini bertujuan menganalisis penyebab terjadinya konflik di pasar inpres Manonda Palu, menganalisis model pengelolaan dan penyelesaian konflik serta menganalisis respon etnis Kaili dan etnis Bugis dalam penyelesain konflik di pasar inpres Manonda Palu. Penelitian ini dilakukan di pasar inpres Manonda Palu kecamatan Palu Barat Sulawesi Tengah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen serta data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik yang terjadi di pasar inpres Manonda Palu ini disebabkan perebutan sumber daya, adanya kecemburuan sosial etnis Kaili terhadap etnis Bugis karena melihat keberhasilan dalam penguasaan pasar inpres Manonda ini, sementara etnis Kaili hanya sebagai pedagang tradisional otomatis hasil yang didapatkan jauh lebih kecil, dan juga adanya stereotipestereotipe diantara kedua etnis ini, dimana ruang-ruang ekonomi lebih didominasi oleh etnis Bugis olehnya etnis Kaili merasa terpinggirkan akibatnya terjadilah konflik antar etnis di Kota Palu ini. Terdapat 4 (empat) model pengelolaan konflik serta penyelesaian konflik yang dilakukan melalui musyawarah dipertemukan semua tokoh agama, tokoh adat kedua etnis, tokoh masyarakat, pemerintah, kepolisian mencari solusi yang tepat agar konflik selanjutnya tidak terjadi lagi sehingga melahirkan surat perjanjian yang ditandatangani dan disepakati oleh kedua etnis yang berkonflik. Adapun respon kedua etnis dalam penanganan konflik sangat direspon positif oleh etnis Bugis maupun etnis Kaili dan menurutnya tidak adanya gunanya berkonflik karena hanya merugikan saj