PERILAKU MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UN KOTA TUAL
Main Author: | EFFRUAN, MEY GUYSN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/9165/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU MEY GUYSN EFFRUAN “PERILAKU MASYARAKAT DALAM TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI UN TUAL KESEHATAN” (xiv + 73 Halaman + 6 Lampiran) Malaria merupakan salah satu penyakit terbesar di beberapa wilayah di dunia, setiap tahunnya lebih dari 250-660 juta infeksi (kasus) dan lebih dari satu juta kematian. Dunia Laporan Malaria memperkirakan bahwa kasus malaria meningkat dari 233 juta pada tahun 2000 menjadi 244 juta pada tahun 2005, tetapi menurun menjadi 225 juta pada tahun 2009 dan 216 juta pada tahun 2010. Indonesia menunjukkan bahwa setiap 1000 penduduk terdapat 2 orang yang terkena Malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku masyarakat terhadap pencegahan malaria di puskesmas setempat Un, Kota Tual. Jenis penelitian ini adalah kualitatif pendekatan fenomenologis. Metode penentuan informan yang diperoleh melalui informan kunci dari tenaga kesehatan dan berdasarkan cakupan data penemuaan dan pengobatan malaria di Puskesmas Un pada bulan Juni 2012 sampai Maret 2013. Jumlah informan sebanyak 8 orang. Pengumpulan informasi dengan wawancara mendalam dan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencegahan dalam promosi kesehatan pernah diterima dalam bentuk pendidikan kesehatan masyarakat, meskipun belum maksimal secara keseluruhan karena hanya sebagian yang pernah mendapatkan penyuluhan. Pencegahan di tingkat khusus Proteksi adalah melakukan pengasapan (membakar daun kering, kayu) pada sore hari mulai pukul 17.00 untuk mengusir vektor nyamuk. Sedangkan penggunaan kelambu dan obat-obatan sangat langka. Pencegahan pada tingkat diagnosis dini yang lebih tinggi mengarah pada pemahaman tentang gejala dan pengobatan orang menemukan diri mereka dengan membeli parasetamol berdasarkan mereka pengalaman dan pengetahuan. Ada juga Puskesmas untuk berobat juga pengobatan tradisional seperti memakan daun pepaya suda dalam masakannya. Berdasarkan permasalahan di atas, Malaria harus sering disosialisasikan kepada masyarakat menjadi pengetahuan dan informasi masyarakat