FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS PARU TENAGA KERJA DI KAWASAN INDUSTRI MEBEL ANTANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

Main Author: LAGA, HERLITA
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/9106/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK HERLITA LAGA “FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS PARU TENAGA KERJA DI KAWASAN INDUSTRI MEBEL ANTANG MAKASSAR 2013” (xiii + 97 halaman + 15 tabel + 9 lampiran) Latar Belakang : Industri mebel merupakan salah satu industri berpotensi menimbulkan polusi udara di tempat kerja yang berupa debu kayu. Debu kayu ini akan mencemari udara dan lingkungannya sehingga pekerja industri mebel dapat terpapar debu karena bahan baku, bahan antara ataupun produk akhir. Bahan pencemar tersebut dapat berpengaruh terhadap gangguan fungsi paru. Tujuan : Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kapasitas paru tenaga kerja di kawasan industri mebel Antang Kota Makassar tahun 2013. Metode : Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 sampel dari 63 populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran kapasitas paru dengan menggunakan spirometer MIR Spiro Lab.II dan pengukuran berat dan tinggi badan. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat dengan crosstab dan diuji dengan uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi yang mengalami gangguan kapasitas paru 53,8%, kategori lama kerja yang tidak memenuhi syarat sebesar 74,4% (p=0,141) dan kategori Indeks Massa Tubuh yang tidak normal sebesar 41% (p=0,688) tidak mempunyai hubungan signifikan dengan kapasitas paru. Sedangkan, kategori umur tua sebesar 64,1% (p=0,018), kategori masa kerja sebesar 43,6% (p=0,013), kategori merokok sebesar 71,8% (p=0,037), kategori yang tidak menggunakan APD/masker sebesar 66,7% (p=0,001) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kapasitas paru. v Saran : Penelitian ini menyarankan kepada pemilik industri mebel untuk menyediakan masker dan menyarankan kepada pekerja untuk menggunakan masker selama bekerja. Selain itu kepada Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kesehatan Kota Makassar aktif mensosialisasikan kesehatan dan keselamatan kerja, memberikan penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pekerja mengenai bahaya merokok serta menyarankan agar tenaga kerja rutin melakukan pemeriksaan kesehatan khususnya bagi tenaga kerja informal.