RELOKASI GEMPA DI SEPANJANG SESAR PALU KORO MENGGUNAKAN METODE MODIFIED JOINT HYPOCENTER DETERMINATION DAN DOUBLE DIFFERENCE

Main Author: RETNO BUDIATI. K, MASYITHA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Image
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/9042/
Daftar Isi:
  • Metode Single Event Determination (SED) yang diterapkan dalam Sistem Peringatan Dini Gempabumi (EEWS) di dunia dianggap menghasilkan lokasi hiposenter dengan keakuratan yang kurang baik. Hal ini dikarenakan dalam proses penentuan hiposenter kesalahan akibat model struktur kecepatan yang digunakan belum dapat diminimalisir. Ada beberapa metode yang mampu memperhitungkan kesalahan akibat model kecepatan tersebut diantaranya adalah metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) dan Double Difference (DD). Metode MJHD menyertakan faktor koreksi stasiun untuk meminimalkan error sedangkan metode DD menggunakan data relatif waktu tempuh antar dua hiposenter yang berdekatan. Penelitian ini merelokasi sekumpulan gempa di sepanjang Sesar Palu Koro yang merupakan sesar strike-slip. Tujuan penelitian ini adalah menghitung penyimpangan posisi gempa dari posisi awal sebelum relokasi menggunakan metode MJHD dan DD serta menganalisis seismisitas di sepanjang Sesar Palu Koro berdasarkan posisi gempa setelah relokasi. Data yang digunakan sebagai posisi awal adalah data gempa SED dari katalog gempa yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Data tersebut berada pada koordinat 2oLU-3oLS dan 119oBT-121oBT dengan rentang waktu dari April 2009-Desember 2012. Magnitude gempa dibatasi sebesar 0 SR-10 SR. Posisi awal gempa kemudian direlokasi menggunakan metode MJHD dan menjadikan hasil relokasi MJHD sebagai posisi awal untuk proses relokasi menggunakan metode DD. Hasil akhir relokasi gempa menunjukkan adanya pergeseran gempa yang cukup signifikan. Rata-rata penyimpangan gempa menggunakan MJHD berkisar 15.46 km dari posisi awal sedangkan penyimpangan gempa yang dihasilkan menggunakan metode DD berkisar 29.94 km. Hasil relokasi juga mengindikasikan adanya tiga kelompok gempa yang dapat didefinisikan sebagai zona seismisitas tinggi di sekitar sesar. Ketiga daerah tersebut, yakni di patahan cabang yang berorientasi relatif pada arah timur laut–barat daya Palu Koro dan di sekitar palung akibat subduksi di lengan utara Sulawesi yang mengikuti pola patahan yang berorientasi relatif pada arah tenggara–barat laut melewati Toli-Toli.