PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMAN 1 MASOHI TAHUN 2011
Main Author: | MASSOLO, ARDIN PRIMA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8699/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK ” Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah Di SMAN 1 Masohi Tahun 2011 ” (xiii+74 halaman+14 Tabel+ 8 Lampiran) Seks pranikah adalah kontak yang dilakukan berpasangan dengan lawan jenis atau sesama jenis contohnya pegangan tangan, cium bibir, cium pipi, petting, dan berhubugan intim, yang dilakukan tanpa ikatan nikah yang sah menurut agama dan undang-undang pernikahan. Di Makassar ditemukan, jumlah remaja yang pernah mencicipi seks pada usia SMP hingga SMA di Makassar mencapai 47% hingga 54% . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan remaja tentang seksual pranikah pada siswa SMAN 1 Masohi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan pretest-postest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30 kelompok eksperimen dan 30 kelompok kontrol. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pemberian penyuluhan kesehatan reproduksi memberikan peningkatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang seksual pranikah. Uraiannya yaitu terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang seksual pranikah sebelum (27,60) dan sesudah (35,00) pada responden eksperimen dan pada responden control terjadi penurunan pada tingkat pengetahuan yakni 33,40 pada pretest menurun menjadi 26,00 pada saat posttest. Juga terjadi peningkatan sikap pada responden eskperimen tentang seksual pranikah sebelum (28,96) dan sesudah (37,10) penyuluhan, dan pada control terjadi penurunan sikap yakni 32,02 saat pretest menjadi 23,90 saat posttest. Melalui penelitian ini diharapkan agar para siswa menambah pengetahuan tentang seks pranikah dan berusaha mencari informasi pada sumber yang tepat dan bertanggung jawab seperti guru dan orang tua, dan pihak sekolah diharapkan bisa menyediakan informasi yang mendidik dengan mengefektifkan fungsi bimbingan konseling sebagai tempat konsultasi bagi siswa yang menginginkan informasi atau sekedar membicarakan masalah pribadinya khususnya yang menyangkut seks pranikah.