PERANAN KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KENTANG (Studi Kasus Dalam Kajian Agribisnis di Kelurahan Pattapang,Kecamatan Tiggimoncong,Kabupaten Gowa,Provinsi Sulawesi Selatan)
Main Author: | MASKUR, FATMAWATI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8607/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Fatmawati Maskur, G211 09 275. Peranan Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Kentang(StudiKasusDalam Kajian Agribisnis di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan), di bawah bimbingan A. Amrullah Majjika dan Idris Summase. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui lembaga yang terlibat dalam pengembangan agribisnis tanaman kentang. 2) Mengetahui bagaimana peranan kelembagaan dalam pengembangan agribisnis tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Diilaksanakan selama 2 bulan mulai bulan Februari hingga April 2013. Penentuan sampel petani dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Di mana jumlah populasi petani kentang yaitu 375 orang dari 15 kelompok tani, maka jumlah responden petani adalah sebanyak 30 orang serta semua kelembagaan yang ada di daerah penelitian. Metode analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis, mengkaji secara mendalam bagaimana peranan kelembagaan yang ada dan tersedia dapat mendukung pengambangan agribisnis tanaman kentang di kabupaten gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Lembaga yang berperan penting dalam pengembangan agribisnis tanaman kentang yaitu Kelembagaan Kelompok tani, Kelembagaan Pemerintah antara lain Dinas Pertanian Gowa, Balai Penyuluhan Pertanian, Balai BenihvInduk, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Kelembagaan swasta yaitu Divisi Bioteknologi Universitas Hasanuddin, PT. Labiota Indah dan Penangkar benih. Kelembagaan LSM yaitu P4S. (2) Peranan kelembagaan dalam pengembangan agribisnis tanaman kentang yaitu, Kelembagaan petani dalam hal ini Kelompok tani dan kelembagaan pemerintah sangat berpengaruh terhadap pengembangan agribisnis pada subsistem hulu, subsistem budidaya, subsistem pasca panen dan pengolahan hasil, serta subsistem pemasaran. Kelembagaan swasta dalam hal ini Divisi Bioteknologi Universitas Hasanuddin, PT. Labiota Indah dan Penangkar Benih berpengaruh terhadap pengembangan agribisnis pada subsistem sarana produksi untuk menyediakan bibit. Kelembagaan swadaya dalam hal ini Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) berpengaruh terhadap pengembangan agribisnis dalam penyediaan mesin pertanian, memberikan pelatihan atau penyuluhan, serta informasi tentang harga pasar.