DISTRIBUSI MAKROALGA PADA EKOSISTEM LAMUN DAN TERUMBU KARANG DI PULAU BONEBATANG, KECAMATAN UJUNG TANAH, KELURAHAN BARRANG LOMPO, MAKASSAR

Main Author: Palallo, Alfian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Image
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8488/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK ALFIAN PALALLO. L111 08 295 (Distribusi Makroalga Pada Ekosistem Lamun dan Terumbu Karang di Pulau Bonebatang, Kec. Ujung Tanah, Kel. Barrang Lompo, Makassar) Dibawah Bimbingan Dr. Ir. ROHANI AR, M.Si dan Dr. INAYAH YASIR, M. Sc Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kondisi ekologi makroalga seperti persentase penutupan, jumlah jenis jenis, kepadatan, serta distribusi makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di Pulau Bonebatang. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi sumber data dan informasi bagi masyarakat dan dinas terkait dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya pengelolaan di Pulau Bonebatang. Penelitian ini dilaksanakan, pada Bulan Oktober 2012 - Maret 2013 bertempat di pulau Bonebatang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Dalam penelitian ini digunakan metode transek kuadrat secara sistematis sampling pada ekosistem lamun dan terumbu karang, yakni dengan menghitung jumlah makroalga, jumlah jenis, persentase penutupan, kepadatan serta distribusinya. Transek kuadran yang digunakan adalah transek kuadratn berukuran 1x1m dengan masingmasing 3 stasiun yang terdiri dari 5 transek pada setiap stasiun pada ekosistem lamun dan 3 transek setiap stasiun pada ekosistem terumbu karang. Untuk kajian struktur komunitas maka dilakukan penghitungan Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman. Untuk distribusi hasil inventarisasi makroalga pada setiap ekosistem dimasukkan dalam tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Pulau Bonebatang ditemukan 14 species yang terdiri dari 9 ordo, 11 family, 13 genera. Terdapat 8 species dari divisi Chlorophyta yakni : Caulerpa lentillifera, Caulerpa recemosa, Chaetomorpha crassa, Ulva reticulata, Boergesenia forbesii, Enteromorpha sp., Halimeda macroloba, dan Chlorodesmis sp. Tedapat 3 species dari divisi Phaeophyta yaitu : Dictyota pinnatifida, Padina australis, dan Turbinaria conoides, dan 3 species dari divisi Rhodophyta yakni : Amphiroa fragillissima, Acanthopora muscoides dan Gracilaria coronopifolia. Penutupan makroalga tertinggi terdapat pada ekosistem lamun dengan kisaran antara 48,00- 73,40% sedangkan pada ekosistem terumbu karang yang berkisar antara 4,33-6,33%. Kepadatan makroalga tertinggi terdapat pada ekosistem lamun yang berkisar 3,60-3,80 koloni/m2 , sedangkan pada ekosistem terumbu karang hanya berkisar 2,33-3,33 koloni/m2 . Sebaran makroalga di Pulau Bonebatang tersebar dengan cara menancap pada substrat berpasir, menggulung pada makroalga lain dan melekat di batu karang serta paparan terumbu. Populasi makroalga yang paling melimpah adalah jenis Ulva reticulata. Indeks Keanekaragaman makroalga di Pulau Bonebatang berkisar antara 1,38-1,70 dan dapat dikategorikan rendah semantara Indeks Keseragaman berkisar 0,55-0,68 dan dapat dikategorikan tidak stabil. Kelompok habitat makroalga terdiri dari habitat substrat pasir, gabungan berpasir dan karang mati, gabungan substrat karang mati dan karang hidup, serta substrat karang hidup