FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MENENTUKAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWI KEDOKTERAN DI UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013

Main Author: HALIM, NURUL AINI BINTI ABDUL
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8410/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Skripsi, September 2013 “FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MENENTUKAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWI KEDOKTERAN DI UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013” (58 halaman + 2 tabel + 6 skema + 5 lampiran) LATAR BELAKANG. Perilaku mokok merupakan punca permasalahan kesehatan di seluruh dunia, baik dari segi penyebab kematian di dunia dan jumlah kematian mencapai 500 juta orang per tahun dan hasil olahan tembakau yang mengandung lebih kurang 4000 elemen-elemen dimana 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. . Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor psikologis yang menentukan perilaku merokok pada mahasiswi kedokteran Universitas Hasanuddin. METODE. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode wawancara mendalam. Jumlah subjek penelitian dalam penelitian ini ada 5 mahasiswi kedokteran Universitas Hasanuddin yang merokok secara aktif. HASIL. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa subjek penelitian rata-rata memiliki kebiasaan untuk merokok, reaksi emosi yang positif setelah merokok, mendapat reaksi penurunan emosi, ketagihan dan alasan social sebagai alasan psikologi untuk merokok. KESIMPULAN. Faktor-faktor psikologis yang menyebabkan perilaku merokok terhadap mahasiswi kedokteran Universitas Hasanuddin, antara lain faktor psikologis internal yang meliputi kebiasaan, reaksi emosi yang positif, reakasi penurunan emosi, ketagihan, dan faktor psikologis eksternal yang meliputi alasan social.. SARAN, Bagi peneliti, hendaknya belajar untuk menggali lebih jauh lagi ketika menggunakan teknik indepth interview pada penelitian kualitatif. Bagi bakal petugas kesehatan yang merokok, khususnya bakal dokter, hendaknya menumbuhkan kesadaran akan dampak negatif merokok sehingga dapat menjadi contoh dari masyarakatnya. Bagi institusi kesehatan, seperti puskesmas, hendaknya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif merokok, terutama kepada para remaja yang paling sering mencontoh orang sekitarnya untuk merokok. Bagi pemerintah diharapkan lebih tegas dalam menjalankan peraturan larangan merokok.. Bagi masyarakat hendaknya tidak memandang remeh kesehatan dan mulai menyadari bahwa tingkah laku mereka dapat menjadi contoh bagi generasi muda mereka, menyadari bahwa perilaku merokok mereka merupakan contoh bagi anak-anak kecil di sekeliling mereka.