HUBUNGAN A NTARA INTESITAS KEBISINGAN DENGAN DERAJAT KETULIAN PADA PEKERJA PLN SEKTOR PEMBANGKIT KENDARI UNIT PLTD POASIA 2012
Main Author: | DYLIZA, SINTYA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Image Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8345/ |
Daftar Isi:
- Sintya Dyliza “Hubungan Antara Intesitas Kebisingan dengan Derajat Ketulian pada Pekerja PLN Sektor Pembangkit Kendiri Unit PLTD Poasia 2012” 63 halaman + 2 gambar + 8 tabel + 4 lampiran Latar Belakang: Keadaan sakit atau gangguan kesehatan pada tenaga kerja menurunkan kemampuan tenaga kerja untuk bekerja fisik, melemahkan ketajaman berfikir untuk mengambil keputusan cepat dan tepat, serta menurunkan kewaspadaan dan kecermatan dengan akibat tenaga kerja yang bersangkutan rentan terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Setiap kecelakaan termasuk kecelakaaan kerja yang bersumber dari keadaan sakit atau terganggunya kesehatan tenaga kerja adalah kontra produktivitas terhadap upaya memelihara dan meningkatankan kesehatan dan produktivitas tenaga kerja. Tempat kerja yang bising dan penuh getaran bisa menganggu pendengaran dan keseimbangan para pekerja. Gangguan yang tidak bisa diatasi bisa menimbulkan kecelakaan, baik pada pekerja maupun orang di sekitarnya. Masalah ini perlu lebih diperhatikan untuk menghindari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Untuk itu, tenaga keselamatan perlu mengenali pengaruh bising terhadap kesehatan keselamatan tenaga kerja, melakukan deteksi dini dan pengendalian di tempat kerja. Metode: Penelitian ini bersifat analitik, dengan pendektan cross-section peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada saat tertentu. Diperoleh 30 sampel dengan teknik total sampling yang memenuhi kriteria seleksi. Data hasil penelitian berupa data primer. Data diolah dengan program komputer Microsoft Excel danSPSS 17 yang disajikan dalam tabel disertai penjelasan. Hasil Penelitian: Intensitas bising pada lokasi ruang mesin > 85, hasil pengukuran sekitar 97,7 dBA, sedangkan lokasi pengukuran untuk kantor 62,1dB, dimana didapatkan hasil pengukuran tingkat gangguan pendengaran pada karyawan diperoleh pendengaran normal sebanyak 15 orang (35%), tuli ringan 8 orang sebanyak (26,6%), tuli sedang sebanyak 7 orang (23%). Dari uji chi-squre didapatkan nilai p Value = 0,026 lebih kecil dari alpha = 0,05 dengan demikian H0 di tolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan yang kuat antara intensitas bising dengan gangguan pendengaran pada karyawan PLTD Poasia Kendari. Karyawan yang bekerja pada unit dengan intensitas bising > 85 dB memiliki resiko 7,5 kali lebih besar terkena gangguan pendengaran dibandingkan dengan karyawan yang bekerja dengan intensitas < 85 dB. Saran: Perlunya waktu pengaturan waktu kerja bagi tenaga kerja yang lama bekerja khususnya di daerah ruangan mesin. Perlunya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tenaga kerja tetang pentingnya pengunaan APT seperti Ear Plug dan Ear Muff. Diharapkan kepada pihak managemen khususnya unit K3 dapat melaksanakan rencana program yang bersifat nyata agar dapat mencegah karyawan mengalami gangguan pendengaran, seperti monitoring kondisi kesehatan karyawan khususnya kondisi pendengaran.