PENGARUH OBESITAS TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO DAN RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
Main Author: | Parannuan, Clara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Image |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/8141/ |
Daftar Isi:
- Abstrak Setiap tahun, lebih dari satu juta kasus baru kanker payudara didiagnosa di seluruh dunia dan hampir 400.000 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut. Sampai tahun 2003, kanker payudara merupakan kanker dengan insidens tertinggi No.2 di Indonesia dan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun insidens ini meningkat, seperti halnya di negara barat. Di Indonesia berdasarkan “Pathological Based Registration“ kanker payudara mempunyai insidens relatif 11,5%. Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens minimal 20.000 kasus baru pertahun, dengan kenyataan bahwa lebih dari 50% kasus masih berada dalam stadium lanjut. Kanker payudara merupakan keganasan yang menyerang hampir sepertiga dari seluruh keganasan yang dijumpai pada wanitaBanyak sekali faktor resiko yang dapat menyebabkan berkembangnya kanker payudara. Kelebihan lemak tubuh merupakan salah satu pemicu terjadinya kanker terbesar setelah rokok. Diperkirakan, obesitas menyebabkan lebih dari 22.000 kasus kanker secara langsung setiap tahunnya. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya yakni 17.000 kasus. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Penelitian ini menggunakan studi kasus-kontrol, yang melibatkan 100 orang pasien kanker payudara dan tidak kanker payudara dari bulan Januari 2012 sampai Desember 2012. Dari 100 pasien yang diikutsertakan dalam penelitian ini, 18 orang merupakan pasien kanker payudara dan 18 orang merupakan pasien non-kanker payudara. Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa gizi(p=0,796), bukan merupakan faktor determinan yang memiliki hubungan bermakna dengan terjadinya kanker payudara. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor gizi, bukan merupakan faktor determinan terjadinya kanker payudara di RSUP Wahididn Sudirohusodo dan RSUD Labuang baji makassar. Walaupun gizi dalam penelitian ini tidak menunjukan hubungan bermakna dengan kejadian kanker payudara tetapi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam upaya pencegahan dan pengendalian obesitas terhadap kanker payudara secara khusus di Makassar, maupun di Indonesia.