PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK SISWA KELAS XI SMAN 2 TINGGIMONCONG TAHUN 2013

Main Author: Bakhtiar, Nurbaeti
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/7956/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Latar belakang: Di seluruh dunia, tembakau adalah salah satu penyebab paling penting untuk kecacatan, penderitaan, dan kematian prematur. Di banyak negara, tembakau bahkan menjadi penyebab yang paling penting. Padahal, hampir merupakan satu-satunya di antara aneka penyebab gangguan kesehatan, tembakau juga merupakan satu-satunya yang pada prinsipnya dapat sepenuhnya dicegah. World Health Organization (WHO) 2008, di antara lebih dari 1 milyar perokok yang hidup saat ini, 500 juta akan terbunuh oleh tembakau. Dengan kecenderungan saat ini, antara 2005 dan 2030, 175 juta orang bakal terbunuh, berarti lebih dari delapan juta kematian per tahun. Tembakau adalah faktor resiko dalam 6 dari 8 penyebab utama kematian. Dua per tiga dari semua perokok tinggal di seluruh Negara. Penelitian yang dilakukan GYTS tahun 2001, didapatkan usia terendah mulai merokok adalah usia 5 tahun. Usia 15 – 19 tahun di Indonesia pada umumnya adalah usia siswa SMP dan SMA. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian true experimental dengan rancangan Pretest-Posttest Group. Sampel berjumlah 74 orang dari 3 kelas yang dipilih secara acak dan dipisahkan ke dalam kedua kelompok perlakuan. Kemudian masing-masing diberikan pretest dan dilakukan perlakuan berupa penyuluhan serta diberikan posttest di akhir perlakuan. Data yang diperoleh kemudian diuji normalitasnya. Analisis data dilakukan terhadap 74 sampel menggunakan Wilcoxon signed rank test dan independent t-test. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan pada kelompok perlakuan penyuluhan dengan menggunakan leaflet, dengan selisih jumlah nilai posttest dengan pretest pada kuesioner dimana jumlah ranking positif (∑R+=611,50) lebih besar dibandingkan jumlah ranking negatif (∑R−=18,50), nilai rata-rata menjadi 18,53, dan p 0,000 ( p < 0,05 ). Pada kelompok perlakuan presentasi+LCD, dengan selisih jumlah nilai posttest dengan pretest pada kuesioner dimana jumlah ranking positif (∑R+=703,00) lebih besar dibandingkan jumlah ranking negatif (∑R−=0,00), nilai rata-rata menjadi 19,00 dan probabilitas 0,000 ( p < 0,05 ). Perbandingan peningkatan pengetahuan antar kelompok perlakuan media leaflet diperoleh rata-rata selisih jumlah nilai pretest dan posttest sebesar 31,18 dengan standar deviasi 3,143. Pada kelompok presentasi dengan proyektor diperoleh ratarata selisih jumlah nilai pretest dan posttest sebesar 34,13 dengan standar deviasi 2,507. p=0,000 (probabilitas <0,005). Kesimpulan: Terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap tingkat pengetahuan bahaya merokok siswa/i kelas XI SMAN 2 Tinggimoncong tahun 2013, dimana media pembelajaran audio-visual berupa presentasi dengan v proyektor LCD secara statistik lebih unggul dalam meningkatkan pengetahuan bahaya merokok dibandingkan media pembelajaran visual berupa leaflet.