ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PETANI RUMPUT LAUT DENGAN INTEGRASI METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI KABUPATEN TAKALAR

Main Author: Am, Muh Ridha
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/7217/
Daftar Isi:
  • Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang menjadi komoditas dengan volume tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik tahun 2020 mencatat volume bersih ekspor rumput laut Indonesia tahun 2019 mencapai 191,204 ribu ton. Kabupaten Takalar merupakan daerah penghasil dan ekspor rumput laut terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan. Peluang meningkatkan ekspor rumput laut harus dapat dikelola, dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk dapat bersaing di pasar global. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan integrasi antar pelaku yang terkait industri rumput laut dalam pengeolaan rantai pasok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko gangguan tertinggi yang timbul pada rantai pasok rumput laut, serta melakukan mitigasi terhadap risiko yang timbul. Metode yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis risiko tertinggi dalam rantai pasok kakao adalah metode Integrasi Analytic Network Process (ANP) dan Failure Mode Effects Analysis (FMEA). Risiko yang teridentifikasi pada rantai pasok rumput laut yaitu risiko produksi, kualitas, pasokan, harga, lingkungan, transportasi. Hasil prioritas dari anggota rantai pasok rumput laut dalam manajemen risiko rantai pasok adalah petani (0.4684), dengan risiko yang memiliki prioritas terbesar adalah risiko produksi (0.2509). Pembobotan ANP dan integrasi FMEA menunjukkan hasil yang mempertimbangkan hubungan kepentingan risiko pada tiap anggota rantai pasok. Berdasarkan hasil FMEA terintegrasi, risiko produksi tetap menempati urutan pertama dengan Weighted Risk Priority Number 247.38. Pengendalian risiko yang dilakukan untuk peningkatan produktivitas, yaitu dengan melakukan kerjasama berkelompok untuk menamam rumput laut memaksimalkan kepemilikan lahan dengan teknik dan pemahaman budi daya rumput laut yang baik, merapatkan jarak tanam untuk memaksimalkan hasil produksi, serta melakukan pergantian tali apabila kondisi sudah tidak layak pakai.