GAMBARAN KEJADIAN BURNOUT PERAWAT DI RUMAH SAKIT UNHAS PADA MASA PANDEMI COVID-19

Main Author: Ashari A., Fajri
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/6688/
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Situasi pandemi COVID-19 menyebabkan tekanan bagi perawat seperti tekanan psikologis dan penambahan beban kerja yang dapat menyebabkan burnout. Burnout adalah kelelahan baik fisik atau mental/emosioanal yang di rasakan karena berada dalam situasi yang menuntut emosional. Perawat yang mengalami burnout akan berdampak pada kualitas kerja sehingga dapat menurunkan kualitas pelayanan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui gambaran kejadian burnout. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kejadian burnout perawat di Rumah Sakit UNHAS pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitaf dengan metode deskriptif. Instrument penelitian ini menggunakan Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 145 perawat yang diperoleh dengan cara purposive sampling. Adapun analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil: Mayoritas perawat di Rumah Sakit UNHAS tidak mengalami burnout ditiap domain. Adapun perawat yang mengalami burnout yaitu seperlima perawat yanag terdiri dari 29 perawat (20,0%) mengalami personal burnout, 20 perawat (13,8%) mengalami work-related burnout dan 21 perawat (14,4%) mengalami patient-related burnout. Berdasarkan karakteristik demografi dan karakterstik pekerjaan diketahui bahwa perawat yang mengalami burnout di semua domain yakni personal burnout, work-related burnout, dan patient-related burnout lebih banyak terjadi pada status belum menikah, tingkat pendidikan lebih tinggi yaitu S2, masa kerja lebih lama, tingkat perawat klinik yang lebih tinggi, jumlah pasien yang ditangani lebih banyak, dan lama shift kerja 4 jam. Berdasarkan umur personal burnout dan patient-related burnout lebih banyak pada kategori umur 17-25 tahun, work-related burnout lebih banyak pada kategori umur 36-45 tahun. Berdasarkan jenis kelamin personal burnout dan work-related burnout ditemukan lebih banyak pada perempuan, patient-related burnout ditemukan lebih banyak pada laki-laki. Berdasarkan unit kerja, personal burnout dan patient-related burnout lebih banyak pada kelompok yang bekerja di IGD Non COVID-19, work-related burnout lebih banyak pada kelompok yang bekerja di IGD COVID-19. Kesimpulan dan saran: Mayoritas perawat di Rumah Sakit UNHAS tidak mengalami burnout pada masa Pandemi COVID-19. Pihak rumah sakit membuat program pencegahan dan intervensi terkait burnout.