PENGARUH APLIKASI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN Metarrhizium anisopliae (Metch) DENGAN METODE PERENDAMAN DAN PENYEMPROTAN PADA TANAMAN PADI TERHADAP MORTALITAS WERENG HIJAU, Nephotettix virescens (Distant)

Main Author: JUSTA, NUR SEPTYARINI
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/5088/
Daftar Isi:
  • Nur Septyarini Justa (G11114329) “Pengaruh Aplikasi Cendawan Entomopatogen Metarrhizium anisopliae (Metch) dengan Metode Perendaman dan Penyemprotan pada Tanaman Padi terhadap Mortalitas Wereng Hijau, Nephotettix virescens (Distant)” dibawah bimbingan Melina dan Tamrin Abdullah Wereng hijau, Nephotettix virescens (Distant) merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi karena merupakan vektor penyebab penyakit tungro. Alternatif teknik pengendalian hama yang perlu dikembangkan adalah memanfaatkan peran agens hayati seperti cendawan entomopatogen Metarrhizium anisopliae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi cendawan entomopatogen M. anisopliae terhadap mortalitas wereng hijau (N. virescens) pada tanaman padi. Penelitian ini berlangsung sejak Juli hingga Desember 2018 di Laboratorium Bioekologi Hama dan Musuh Alami Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kombinasi 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap perlakuan menggunakan formulasi M. anisopliae berbentuk bubuk dengan dosis 0.8 gr yang dilarutkan kedalam 100 ml aquades. Adapun teknik aplikasi perlakuan sebagai berikut : P1) formulasi M. anisopliae disemprotkan pada bibit tanaman padi dan wereng hijau (kontak langsung); P2) formulasi M. anisopliae direndamkan dengan benih padi; P3) formulasi M. anisopliae direndamkan dengan benih padi lalu disemprotkan pada tanaman padi saat berumur 14 hari (Kombinasi); dan P4) tanpa pemberian formulasi M. anisopliae (Kontrol). Wereng hijau yang digunakan sebagai serangga uji masing-masing 10 ekor pada stadia nimfa instar III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi M. Anisopliae pada tanaman padi menyebabkan tingkat mortalitas wereng hijau N. virescens yang beragam. Pada 10 hari setelah aplikasi, perlakuan kombinasi rendam benih + semprot bibit adalah perlakuan dengan tingkat mortalitas tertinggi yaitu 100%, selanjutnya perlakuan semprot benih yaitu 96%, rendam benih yaitu 60%, dan seluruh perlakuan nyata lebih tinggi dibandingkan kontrol. Kata Kunci: Cendawan entomopatogen, Metarrhizium anisopliae, Nephotettix virescens