PENGENDALIAN PATOGEN LAYU Fusarium oxysforum DENGAN CENDAWAN ENDOFIT YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MULSA DAN KOMPOS PADA TANAMAN CABAI

Main Author: Dewi, Erma
Format: Thesis NonPeerReviewed Image Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/4640/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK ERMA DEWI (G022191002). Pengendalian Patogen Layu Fusarium oxysforum dengan Cendawan Endofit yang Dikombinasikan dengan Mulsa dan Kompos pada Tanaman Cabai (Dibimbing oleh ADE ROSMANA dan TUTIK KUSWINANTI). Cabai merupakan tanaman hortikultura bernilai ekonomis tinggi. Cabai besar (Capsicum annuum L.) memiliki potensi komersial yang tinggi dan banyak dibudidayakan oleh petani. layu Fusarium adalah penyakit penting pada tanaman cabai yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas cendawan endofit yang dikombinasikan dengan mulsa dan kompos terhadap penyakit layu Fusarium pada tanaman cabai. Pengambilan sampel tanaman cabai bergejala F. oxysporum, dilaksanakan di lahan percobaan Teaching Farm Universitas Hasanuddin Makassar. Identifikasi cendawan endofit, uji biakan ganda, uji endofitik, pemurnian dan perbanyakan cendawan endofit dan F. oxysporum dan uji lapangan dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Perlindungan Tanaman dan Lahan Sayur BBPP Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mulai April sampai dengan November 2020. Rangkaian kegiatan penelitian adalah: isolasi cendawan endofit berasal dari tanaman cabai sehat, isolasi F. oxysporum dari tanaman yang menunjukkan gejala penyakit layu, identifikasi isolat cendawan endofit, uji patogenisitas cendawan F. oxysporum, uji biakan ganda (dual culture), uji endofitik, perbanyakan starter cendawan endofit pada media biakan beras, pembuatan kompos berasal dari bahan alami yakni: jerami, daun gamal dan daun krinyuh/gulma siam, persiapan lahan penanaman cabai dan aplikasi cendawan endofit di lapangan. Pengujian di lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok enam perlakuan, masing-masing perlakuan diulang empat kali. Perlakuannya adalah: (1) Kontrol (tanpa cendawan endofit Trichoderma, tanpa kompos, tanpa mulsa); (2) Cendawan endofit Trichoderma; (3) Cendawan endofit Trichoderma + mulsa plastik; (4) Cendawan endofit Trichoderma + mulsa jerami; (5) Cendawan endofit Trichoderma + mulsa plastik + kompos; dan (6) Cendawan endofit Trichoderma + mulsa jerami + kompos. Hasil penelitian menunjukkan, ditemukan tujuh jenis cendawan endofit yang berada di daun, batang dan buah tanaman cabai sehat berasal dari genus Trichoderma, Fusarium, Aspergillus dan Lasiodiplodia. Cendawan endofit yang digunakan adalah Trichoderma yang memiliki nilai PIGR (Percentage Inhibition of Radial Growth) sebesar 62.5 % dari uji biakan ganda secara invitro menggunakan cendawan patogen F. oxysporum. Uji endofit dengan Trichoderma menunjukkan bahwa isolat tersebut mampu mengkolonisasi perakaran sebesar 84%, 60% di batang dan 80% di jaringan daun tiga minggu setelah inokulasi melalui akar. Kombinasi perlakuan cendawan endofit Trichoderma + mulsa plastik + kompos memberikan nilai insidensi penyakit terendah sebesar 7.42% pada 77 hari setelah tanam dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan endofit Trichoderma berpotensi digunakan untuk mengendalikan penyakit layu F. oxysporum di lapangan. Kata Kunci: cabai, F. oxysporum, penyakit layu, kompos, jerami Keywords: cabai, F. oxysporum, penyakit layu, kompos, jerami